Karakteristik Pasien Dengan Gigitan Ular Di RSUP Sanglah Bali Periode 2019-2020
Main Authors: | pradnya wibawa, komang budhi, Mulyantari, Ni Kadek, Yasa, I Wayan Putu Sutirta |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Universitas Udayana
, 2022
|
Online Access: |
https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/article/view/68732 https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/article/view/68732/46201 |
Daftar Isi:
- ABSTRAK Latar Belakang : Sebagai negara tropis, Indonesia memiliki risiko gigitan ular yang cukup tinggi. Bisa ular yang mengandung berbagai macam enzim polipeptida serta protein yang bersifat hematotoksik dapat menyebabkan berbagai gejala mulai dari bengkak, kelumpuhan hingga kematian. Pemberian Anti Bisa Ular (ABU) memegang peranan penting dalam menurunkan angka mortalitas dari gigittan ular. Penting untuk mengetahui karakteristik dari kasus gigitan ular agar penanganan sesuai dapat segera diberikan. Tujuan : Studi ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pasien yang menjadi korban gigitan ular di RSUP Sanglah. Metode Studi ini merupakan studi deskriptif dengan pendekatan cross-sectional dimana data hanya diambil pada satu waktu tertentu. Sampel yang dimasukkan dalam studi ini berupa pasien gigitan ular yang terdaftar di RSUP Sanglah selama periode penelitian. Pasien dengan data rekam medis yang tidak lengkap diekslusi dari studi ini. Hasil : Didaapatkan sebanyak total 50 pasien yang memenuhi kriteria inklusi penelitian.Usia beragam dari 5 tahun hingga 77 tahun dengan rerata 38.06 + 17.0 tahun. Sebagian besar pasien merupakan mahasiswa (32%) disusul oleh petani (26%) dan IRT (14%). Jenis kelamin yang mendominasi adalah lelaki dengan persentase 64%. Seluruh pasien mendapatkan tatalaksana berupa anti bisa ular, dan tidak ada yang memiliki komorbiditas. Sebanyak 74% kasus mendapatkan lokasi gigitan pada kaki. Kesimpulan : Dapat disimpulkan bahwa karakteristik pasien gigitan ular di RSUP Sanglah merupakan pasien dewasa, laki-laki, berprofesi sebagai mahasiswa, dan digigit pada bagian kaki. Seluruh pasien mendapatkan terapi ABU. Kata Kunci : Venom, Gigitan , Ular
- ABSTRACT Background: As a tropical country, Indonesia has a high risk of snake bites. Snake venom that contains various kinds of polypeptide enzymes and proteins that are hematotoxic can cause various symptoms ranging from swelling, paralysis to death. Anti-snake venom administration (ABU) plays an important role in reducing the mortality rate from snake bites. It is important to know about the characteristics of snake bite cases thus appropriate treatment can be given immediately. Aims: This study aims to determine the characteristics of patients who get bitten by a snake at Sanglah General Hospital. Methods : This study is a descriptive study with a cross-sectional approach where data is only collected at one time. The samples included in this study were snake bite patients who were registered at Sanglah General Hospital during the study period. Patients with incomplete medical records were excluded from this study. Results: There were a total of 50 patients who met the study inclusion criteria. Ages varied from 5 years to 77 years with the mean of 38.06 + 17.0 years. Most of the patients were students (32%), followed by farmers (26%) and housewives (14%). The dominant gender is male with a percentage of 64%. All patients received anti-snake venom treatment, and none had comorbidities. Around 74% of cases have location predilection of the bite on the lower extremity. Conclusion: It can be concluded that the characteristics of snake bite patients in Sanglah General Hospital are adult, male, students, and bitten on the leg. All patients received ABU therapy. Keywords: Venom, bite, snake