Karakteristik Keberhasilan Kehamilan Pasien Yang Menjalani Bayi Tabung Dengan Protokol Panjang Di Klinik Bayi Tabung Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Tahun 2014-2017

Main Authors: Hariantha Putra, Putu Surya Pradipta, Manuaba, Ida Bagus Gede Fajar, Jaya Kusuma, Anak Agung, Wijaya Surya, I Gede Harry
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Universitas Udayana , 2023
Online Access: https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/article/view/68424
https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/article/view/68424/50039
Daftar Isi:
  • Introduction: Globally there are estimated cases of infertility in 8%-10% of couples, if from the global picture of the population then about 50-80 million couples (1 in 7 couples) or about 2 million new infertile pairs each year and this number continues to increase. In Vitro Fertilization (IVF) can be a solution for infertile patients. There are two IVF programs, namely with short protocols and long protocols, each protocol has benefits and limitations, The long protocol was the most widely used protocol prior to the introduction of GnRH antagonists (short protocols) in IVF centers around the world, but high cost constraints leads change over to the short protocol method. In its journey, the average success rate of IVF cycles ranges from 25-30%, while in Indonesia it is 29% for one cycle of long protocol. Thus, this study aims to determine characteristics of success rate patients undergoing ivf with long protocol at ivf clinic Sanglah General Hospital. Methods: This research is a descriptive study using medical record data and the sampling technique is saturation sampling. The data obtained according to the inclusion and exclusion criteria were 4 data which were analyzed descriptively for each case. Result: This study shows that out of 87 cases underwent the ivf program at RSUP Sanglah Clinic only 4 cases who underwent IVF with the long protocol, only 1 case was success, the age of the male partner was 35 years old and the female partner was 35 years old with primary infertile status for 4 years, had a total of 12 oocytes and 4 embryos and appropriate for the long protocol criteria. IVF with levels of ?-hCG 204.1 mIU / ml and get Geneli's pregnancy.Conclusion: During the 2014-2017 period, only 4 cases of patients undergoing IVF with the long protocol method were found, 3 cases with ?-hCG <50,2 did not get live birth while 1 case with ?-hCG> 50,2 had a viable pregnancy.
  • Pendahuluan: Secara global diperkirakan adanya kasus infertil pada 8%-10% pasangan, jika dari gambaran global populasi maka sekitar 50-80 juta pasangan (1 dari 7 pasangan) atau sekitar 2 juta pasangan infertil baru setiap tahun dan jumlah ini terus meningkat. In Vitro Fertilization (IVF) atau bayi tabung dapat menjadi solusi bagi pasien infertil. Terdapat dua program IVF yaitu dengan protokol pendek dan protokol panjang, masing-masing protokol memiliki manfaat dan keterbatasan, Protokol panjang merupakan protokol yang paling banyak digunakan sebelum diperkenalkannya antagonis (protokol pendek) GnRH pada pusat-pusat IVF di dunia, namun kendala biaya yang tinggi menyebabkan peralihan ke metode protokol pendek. Dalam perjalannya, rata-rata tingkat keberhasilan siklus bayi tabung berkisar 25- 30%, sementara di Indonesia sebesar 29% untuk satu siklus protokol panjang. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran karakteristik tingkat keberhasilan kehamilan pasien yang menjalani bayi tabung dengan protokol Panjang di klinik bayi tabung RSUP Sanglah Denpasar. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan data rekam medis dan teknik penentuan sampel adalah Saturation sampling. Data yang didapat sesuai kriteria inklusi dan eksklusi adalah 4 data yang dianalisis secara deskriptif setiap kasusnya.Hasil: Penelitian ini menunjukan bahwa dari 87 kasus yang menjalani program bayi tabung di Klinik RSUP Sanglah hanya 4 kasus yang menjalani program bayi tabung dengan protokol Panjang dan dengan 1 kasus usia pasangan laki – laki 35 tahun dan perempuan 35 tahun dengan status infertile primer selama 4 tahun, memiliki jumlah oosit 12 dan embrio 4 dan memenuhi kriteria karakteristik keberhasilan bayi tabung dengan kadar ?-hCG 204,1 mIU/ml dan mendapatkan kehamilan Geneli. Simpulan: Selama periode 2014-2017 hanya ditemukan 4 kasus pasien yang menjalani program bayi tabung dengan metode protokol panjang, 3 kasus dengan ?-hCG <50,2 tidak mendapatkan keberhasilan sedangkan 1 kasus dengan ?-hCG >50,2 mendapatkan keberhasilan dan kehamilan viable.