Multidrug-Resistant Pseudomonas aeruginosa Pada Intensive Care Unit Di Asia Tenggara: A Systematic Review

Main Authors: Suarisavitra, Ida Ayu Andhira Dewi, Sri Budayanti, Ni Nyoman, Dwi Fatmawati, , Ni Nengah, Hendrayana, Made Agus
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Universitas Udayana , 2021
Online Access: https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/article/view/68056
https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/article/view/68056/41899
Daftar Isi:
  • The incidence  of Multidrug-resistant Pseudomonas aeruginosa is increasing in various countries requires further attention to find out the right choice of antibiotics. This review will discuss more about Pseudomonas aeruginosa resistance at the Intensive Care Unit (ICU) in Southeast Asia. The research was carried out on the PubMed, ScienceDirect, and Google Scholar databases identifying journals published from 2015 to 2020 that focus on MDRPA at the ICU  in Southeast Asia. In order to obtain a relevant study, the keywords used were accompanied by eleven Southeast Asian countries. There are 7 studies that are relevant in this study. From the study, there were 5 countries that had complete data for further analysis, namely Vietnam, Indonesia, Malaysia, Philippines, and Thailand. The prevalence of VAP is 64,7%, CAUTI 20,9%, and BSI 3,8%. Antimicrobial resistance was commonly found in sulfamethoxazole-trimethoprim (95%), linezolid (73,7%), ticarcillin-clavulanate (67,8%), amoxicillin-clavulanic acid (66,7%), and ceftriaxone (52,9%). Colistin and polymyxin B have a low resitsance rate compared to other antibiotics. It is hoped that more researchers will be researching about MDRPA in Southeast Asia in the future and increase the sample size.
  • Angka kejadian Multidrug-resistant Pseudomonas aeruginosa (MDRPA) semakin meningkat di berbagai negara sehingga memerlukan perhatian lebih lanjut untuk mengetahui pemilihan antibiotik yang tepat. Pada tinjauan ini akan dibahas lebih lanjut mengenai resistensi Pseudomonas aeruginosa pada Intensive Care Unit (ICU) di Asia Tenggara. Pencarian dilakukan pada  database PubMed, ScienceDirect, dan Google Scholar dengan mengidentifikasi jurnal yang diterbitkan dari tahun 2015 hingga tahun 2020 yang berfokus pada MDRPA pada ICU di Asia Tenggara. Untuk mendapatkan studi yang relevan, kata kunci yang digunakan disertai dengan sebelas negara Asia Tenggara. Terdapat 7 studi yang relevan dalam penelitian ini. Dari studi tersebut, terdapat 5 negara yang memiliki data yang lengkap untuk dianalisa lebih lanjut yaitu Vietnam, Indonesia, Malaysia, Filipina dan Thailand. Prevalensi kejadian VAP yaitu sebesar 64,7%, CAUTI 20,9% dan BSI 3,8%. Angka resistensi antibiotik tertinggi ditemukan pada sulfamethoxazole-trimethoprim (95%), linezolid (73,7%), ticarcillin-clavulanate (67,8%), amoxicillin-clavulanic acid (66,7%), dan ceftriaxone (52,9%). Colistin dan polymyxin B memiliki angka resistensi yang rendah dibandingkan dengan antibiotik lainnya. Diharapkan agar kedepannya semakin banyak peneliti yang meneliti mengenai MDRPA di Asia Tenggara dengan ukuran sampel yang lebih besar.