KARAKTERISTIK PENDERITA KATARAK KONGENITAL DI DIVISI PEDIATRI OFTALMOLOGI POLIKLINIK MATA RSUP SANGLAH DENPASAR PERIODE 1 JANUARI–31 DESEMBER 2015

Main Author: Khotimah, Melin Eka
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Universitas Udayana , 2020
Online Access: https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/article/view/65947
https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/article/view/65947/37051
Daftar Isi:
  • Katarak kongenital adalah kekeruhan lensa yang terjadi sebelum usia 2-3 bulan dimana refleks fiksasi belum berkembang. Katarak kongenital bertanggung jawab terhadap sekitar 10% dari seluruh kehilangan penglihatan pada anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik katarak kongenital berdasarkan usia, jenis kelamin, lateralitas, kausa dan pilihan terapi pada pasien katarak kongenital di Divisi Pediatri Oftalmologi RSUP Sanglah periode 1 Januari hingga 31 Desember 2015. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif cross-sectional menggunakan data sekunder berupa rekam medis. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode total sampling dengan total sampel berjumlah 13 orang. Proporsi penderita katarak kongenital pada kelompok usia <6 bulan adalah sebesar 53,8%, kelompok usia 6–24 bulan sebesar 15,4%, kelompok usia 1–3 tahun sebesar 15,4% dan kelompok usia 4–6 tahun sebesar 15,4%. Katarak kongenital lebih banyak diderita oleh laki-laki (61,5%) dibandingkan perempuan (38,5%). Katarak kongenital unilateral (53,8%) lebih banyak ditemukan dibanding katarak kongenital bilateral (48,2%). Penyebab katarak kongenital yang ditemukan pada penelitian adalah infeksi rubela (46,2%), dan penyebab lainnya tidak diketahui atau idiopatik (53,8%). Sebanyak 84,6% subjek mendapat tindakan terapi aspirasi massa lensa dan sebanyak 15,4% tidak menjalani terapi pembedahan. Penelitian ini menunjukkan perlunya dilakukan pengkajian lebih lanjut mengenai prevalensi pasien katarak kongenital sesuai karakteristik umum. Hal tersebut diperlukan dalam upaya mengurangi prevalensi kejadiannya yang tinggi, sehingga mampu menurunkan angka kebutaan pada anak akibat katarak kongenital dan mewujudkan vision WHO 2020. Kata kunci: Katarak kongenital, rubela, aspirasi massa lensa
  • Congenital cataract is lens opacities that occur before the development of fixation reflex, which is before age of 2-3 months. It is responsible for approximately 10% of all vision loss in children. This study was aimed to determine the characteristic of congenital cataract based on age, gender, laterality, cause and modality of therapy in Pediatric Ophtalmology Division of Sanglah General Hospital from January 1st until June 30th 2015. This study was a cross-sectional study. Data were collected from medical record. Sampling was done by total sampling method with total samples of 13 patients. The frequency of congenital cataract patients in age group <6 months was 53.8%, 6-24 months was 15.4%, 1-3 years was 15.4% and 4-6 years is 15.4%. Congenital cataract affected more male (61.5%) compared to female (38.5%). Unilateral congenital cataract (53.8%) was more common compared to bilateral congenital cataracts (48.2%). The frequency of congenital cataract that was caused by rubella infection was found to be 46.2% while other cause is unknown or idiopathic (53.8%). A total of 84.6% of patients received lens mass aspiration therapy while 15.4% didn’t receive surgical therapy. It can be concluded that the prevalence of congenital cataract based on general characteristics needs further research. This may reduce the high prevalence of congenital cataract, thus blindness in children can be prevented and the vision of WHO in 2020 can be realized. Keywords: Congenital cataract, rubella, lens mass aspiration