PROFIL PEMBERIAN ANTIBIOTIK DAN PERBAIKAN KLINIS DEMAM PADA PASIEN ANAK DENGAN DEMAM TIFOID DI RSUP SANGLAH DENPASAR
Main Authors: | Surya Kinanta, Putu Bihan, Dharma Santhi, Desak Gde Diah, Ngurah Subawa, Anak Agung |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Universitas Udayana
, 2020
|
Online Access: |
https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/article/view/59753 https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/article/view/59753/34681 |
Daftar Isi:
- Demam tifoid merupakan masalah kesehatan di Indonesia karena insiden demam tifoid yang tinggi dan terus meningkat. Diperkirakan 1,08 juta kasus demam tifoid baru terjadi di Indonesia setiap tahunnya. Terapi antibiotika merupakan terapi utama pada demam tifoid. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui profil antibiotik pada pasien anak dengan demam tifoid yang diberi antibiotik dan mengetahui perbaikan gambaran klinis demam tifoid anak pada pemberian berbagai antibiotik di RSUP Sanglah Denpasar. Jenis penelitian yang digunakan adalah cross-sectional analitik dengan pengambilan data secara retrospektif. Sampel diambil dari rekam medis pasien demam tifoid anak yang dirawat di RSUP Sanglah Denpasar. Teknik pemilihan subjek menggunakan total sampling. Subjek merupakan pasien demam tifoid anak yang dirawat di RSUP Sanglah Denpasar. Total sampel diperoleh sebanyak 25 pasien demam tifoid anak. Golongan antibiotik yang digunakan di RSUP Sanglah adalah kloramfenikol, seftriakson, ampisilin, sefiksim, dan antibiotik yang paling banyak digunakan adalah seftriakson (60%) dengan rute pemberian secara intravena (80%) dengan dosis 2gr/hari (40%) selama 5 hari (24%). Rerata lama perbaikan klinis demam menggunakan antibiotik kloramfenikol adalah 6 + 1 hari, seftriakson 5 + 1 hari, ampisilin 6 + 1 hari dan sefiksim 5 + 2 hari. Dapat disimpulkan bahwa hasil analisis statistik dengan uji One Way Anova menunjukkan tidak terdapat hubungan yang bermakna antar penggunaan jenis antibiotik dengan lama perbaikan klinis demam. Diharapkan parameter ini dapat digunakan untuk meningkatkan efektifitas waktu dalam pengobatan demam tifoid anak. Kata kunci: Demam tifoid, Jenis antibiotik, Anak
- Typhoid fever is a health problem in Indonesia because the Incidence of typhoid fever is high and continues to increase. Estimated 1.08 million cases of typhoid fever recently occurred in Indonesia each year. Antibiotic therapy is the main therapy on typhoid fever. The purpose of this research is to determine the profile of antibiotics in children with typhoid fever patients who were given antibiotics and determine the clinical improvement of child typhoid fever on the giving of various antibiotics in Sanglah general hospital. This type of research is cross-sectional analytic and retrospective data collection. Samples taken from the medical record of children typhoid patients who admitted to Sanglah general hospital Denpasar. Sample chosen by total sampling. The Subject was the children of typhoid fever patients treated at Sanglah general hospital Denpasar. Total sample obtained as many as 25 children typhoid fever patients. Antibiotics group which used in Sanglah general hospital are chloramphenicol, ceftriaxone, ampicillin, cefixime and the most commonly antibiotics used was 2gr/day (40%) ceftriaxone (60%) intravenous route (80%) for 5 days (24%). The average time of clinical improvement of fever using antibiotics chloramphenicol is 6 + 1 days, ceftriaxone 5 + 1 days, ampicilline 6 + 1 days dan cefixime 5 + 2 days. It can be concluded that the results of statistical analysis with One Way Anova test shows there was not associated between use type of antibiotics with the clinical improvement of fever. Expected this parameter can be used to increase the effectiveness of time in the treatment of typhoid fever. Keywords: Typhoid fever, Type of antibiotics, Children