Perbedaan Efektivitas Metformin dan Glimepirid dalam Menurunkan Glukosa Darah Puasa Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di RSD Mangusada Badung

Main Authors: Dwiputra, Made Wahyu Dharma, Wijaya, Made Dharmesti, Witari, Ni Putu Diah
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Universitas Udayana , 2023
Online Access: https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/article/view/103324
https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/article/view/103324/51246
Daftar Isi:
  • Diabetes melitus tipe 2 (DMT2) merupakan penyakit gangguan metabolisme yang ditandai dengan kenaikan kadar glukosa darah akibat gangguan produksi insulin, dan atau gangguan fungsi insulin. Jumlah penderita DMT2 di Indonesia diperkirakan akan meningkat hingga 21,3 juta jiwa pada tahun 2030. Dalam penatalaksanaan farmakologis awal DMT2 dapat diberikan monoterapi metformin atau glimepirid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas metformin dan glimepirid dalam menurunkan glukosa darah puasa pasien DMT2 rawat jalan di Rumah Sakit Daerah (RSD) Mangusada Badung. Variabel pada penelitian ini adalah efektivitas metformin dan glimepirid serta kadar glukosa darah puasa. Penelitian ini menggunakan desain analitik observasional dengan studi cross-sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah rekam medis penderita DMT2 rawat jalan di Poliklinik Penyakit Dalam RSD Mangusada Badung dengan jumlah 96 orang menggunakan metode non-probability sampling dengan teknik consecutive sampling. Penelitian ini menggunakan instrumen rekam medis pasien DMT2 sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Data dianalisis menggunakan uji statistik parametrik chi-square. Hasil penelitian menunjukan penggunaan monoterapi metformin efektif dalam menurunkan glukosa darah puasa pada 36 pasien (75%), sedangkan monoterapi glimepirid efektif pada 25 pasien (52,1%). Terdapat perbedaan bermakna efektivitas metformin dan glimepirid dalam menurunkan glukosa darah dengan nilai P<0,05. Kesimpulan dari penelitian ini adalah metformin lebih efektif dalam menurunkan glukosa darah puasa dibandingkan dengan glimepirid pada pasien DMT2 rawat jalan di RSD Mangusada Badung.
  • Type 2 diabetes mellitus (T2DM) is a metabolic disorder characterized by an increase in plasma glucose levels due to impaired insulin production and/or impaired insulin function. It is estimated that the number of people with T2DM in Indonesia will increase to 21.3 million people by 2030. In the initial pharmacological management of T2DM, metformin or glimepiride monotherapy can be given. This study aimed to determine the differences in the effectiveness of metformin and glimepiride in lowering fasting plasma glucose level in T2DM outpatients at Mangusada Regional Hospital, Badung. The variables in this study were the effectiveness of metformin and glimepiride, as well as fasting plasma glucose levels. An observational analytic design with a cross-sectional study was used. A total of 96 T2DM outpatients with metformin/ glimepiride monotherapy at the Internal Medicine Polyclinic of Mangusada Regional Hospital, Badung were selected using non-probability sampling method with consecutive sampling technique. This study used medical records instrument for T2DM patients according to the inclusion and exclusion criteria. Data were analyzed using chi-square parametric statistical test. The results showed that the use of metformin was effective in reducing fasting plasma glucose in 36 samples (75%) and glimepiride in 25 samples (52.1%). There were differences in the effectiveness of metformin and glimepiride in lowering plasma glucose with P<0,05. It can be concluded that metformin was more effective in lowering fasting plasma glucose compared to glimepiride in T2DM outpatients at Mangusada Hospital, Badung.