Identifikasi Karakteristik Permukiman Masyarakat Berpenghasilan Rendah di Area Barat Terminal Pesiapan, Tabanan, Bali
Main Authors: | Winata, I Made Odde Arca , Wiguna, I Nyoman Ryu Arca , Nugraha, I Gede Damarutha Adrian , Prabawa, Made Suryanatha, Widjajanti, Wiwik Widyo |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Warmadewa
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://www.ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/undagi/article/view/4284 https://www.ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/undagi/article/view/4284/2976 |
Daftar Isi:
- Tabanan is one area that has the potential for very rapid development, with problems that arise along with developments in the region. If the population increases, if it is not followed by the development of settlements, it will lead to the emergence of settlements that are not suitable for habitation, with dense capacities, and will have an impact on the condition of the surrounding environment which becomes unfavorable, thus creating slum settlements in the area. The purpose of using the Tabanan area as an analysis of slum settlements is that this area has considerable potential for unorganized development, considering the increasing number of residents who are not accompanied by settlement development. In this settlement there are several facilities available, but with their ineffective use, this settlement becomes a slum. The problem of the economic crisis is very familiar among the people caused by the availability of job opportunities with demands that must be met. The majority of residents from these settlements have low incomes which causes residents to have makeshift houses by utilizing available materials or goods.
- Tabanan merupakan salah satu wilayah yang berpotensi akan perkembangan pembangunannya yang sangat pesat, dengan permasalahan yang muncul bersamaan dengan perkembangan di wilayah tersebut. Bertambahnya jumlah penduduk jika tidak diikuti oleh perkembangan pembangunan permukiman menimbulkan kemunculan dari permukiman yang tidak layak huni, dengan kapasitas yang padat, serta akan berdampak kepada kondisi lingkungan sekitar yang menjadi kurang baik, sehingga menciptakan permukiman kumuh di wilayah tersebut. Tujuan dari digunakannya wilayah Tabanan sebagai analisa mengenai permukiman kumuh yaitu wilayah ini memiliki potensi yang cukup besar dalam pembangunan yang kurang tertata, melihat dari jumlah penduduk yang kian meningkat yang tidak diiringi dengan pembangunan permukiman. Pada permukiman ini terdapat beberapa fasilitas yang tesedia, namun dengan pemanfaatannya yang kurang efektif menyebabkan permukiman ini menjadi kumuh. Permasalahan krisis ekonomi sangatlah familiar di kalangan masyarakat yang disebabkan oleh ketersediaan lapangan pekerjaan dengan tuntutan yang harus dipenuhi. Mayoritas penduduk dari permukiman ini yaitu memiliki penghasilan yang rendah yang meyebabkan penduduk memiliki rumah yang seadanya dengan memanfaatkan bahan ataupun barang yang tersedia.