Kajian Kenyamanan Termal Bale Meten Sakutus di Seminyak, Kabupaten Badung – Bali

Main Authors: Gunawarman, Anak Agung Gede Raka, Prabawa, Made Suryanatha
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Warmadewa , 2021
Subjects:
Online Access: https://www.ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/undagi/article/view/2915
https://www.ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/undagi/article/view/2915/2046
Daftar Isi:
  • Bale meten dalam arsitektur Bali adalah salah satu bangunan dalam pekarangan rumah adat Bali yang mempunyai fungsi sebagai tempat menyimpan benda pusaka (bisa juga disebut ruang suci) atau sebagai tempat untuk tidur bagi orang yang paling tua di pekarangan tersebut. Penerapan sakutus pada bale meten di areal ruang dalam (indoor area) jika diperhatikan merupakan sebuah solusi untuk celah udara luar agar dapat masuk ke ruangan. bale meten sakutus dengan konstrusi atap kampiah juga berfungsi sebagai sirkulasi udara seperti halnya celah antara atap dan dinding. Penerapan prinsip berkelanjutan sangat jelas diterapkan pada bangunan arsitektur Bali baik dari pemanfaatan udara alami dan cahaya alami. Hilangnya saka kutus pada ruang dalam bale meten secara tidak langsung menyebabkan perubahan sirkulasi udara masuk dan keluar. Tertutupnya celah antara dinding dan bagian atap karena penggunaan plafond kemungkinan membuat sirkulasi udara tidak lancar lagi. Pembuktian tentang kenyamanan termal dari sebuah arsitektur yang masih kuat dengan nilai-nilai dan prinsip-prinsip tradisionalnya menjadi pokok penelitian ini. metode yang dipilih untuk pelaksanaan penelitian ini adalah mixed method dengan berfokus pada penelitian lapangan atau field research. Objek penelitian berupa bale meten akan terdiri dari dua jenis di satu lokasi yang sama bila perlu merupakan rumah atau pekarangan yang berdekatan/bertetangga. Hal tersebut dilakukan guna mendapatkan data yang optimal dan objektif. Pengukuran dilakukan di hari dan jam yang sama dengan bantuan alat ukur serta data suhu dari google di jam pengumpulan data.
  • Bale meten in Balinese architecture is one of the buildings in the yard of a traditional Balinese house that has a function as a place to store heirloom objects (it can also be called a sacred space) or as a place to sleep for the oldest person. The application of sakutus on the bale meten in the indoor area is a solution for the outside air gap to enter the room. Bale Meten Sakutus with Kampiah roof construction also functions as air circulation as well as the gap between the roof and the wall. The application of sustainable principles is very clearly applied to Balinese architectural buildings, both from the use of natural air and natural light. The loss of sakutus in the space in the bale meten indirectly causes changes in the circulation of air in and out. The closure of the gap between the wall and the roof due to the use of the ceiling may make air circulation not smooth anymore. The proof of the thermal comfort of an architecture that is still strong with traditional values ​​and principles is the subject of this research. The method chosen for the implementation of this research is a mixed method with a focus on site or field research. The object of research in the form of bale meten will consist of two types in the same location, if necessary, it is a house or yard that is adjacent / neighboring in order to obtain optimal and objective data. Measurements were made on the same day and hour with the help of measuring instruments and temperature data from Google at the time of data collection.