Perkembangan Sel T Regulator Periferal dan Mekanisme Supresi in vitro

Main Author: Rifa'i, Muhaimin
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Postgraduate School, Universitas Brawijaya , 2012
Online Access: https://jels.ub.ac.id/index.php/jels/article/view/106
https://jels.ub.ac.id/index.php/jels/article/view/106/99
Daftar Isi:
  • Sel T regulator yang ditandai dengan CD4+CD25+Foxp3 memegang peranan kunci pada sistem toleran tubuh. Sel T regulator ini diperlukan untuk mengendalikan sel efektor yang teraktivasi. Sel T regulator melakukan fungsinya sebagai pengendali sel efektor dan pembentuk sistem toleran dengan cara tidak hanya sebagai supresor namun juga pengatur sistem homeostasis. Sel T regulator mempunyai daya kendali terhadap sel lain yang terlibat pada sistem imun. Kemampuan mengendalikan sel lain ini mutlak diperlukan untuk menghindari terjadinya penyakit autoimun dan penolakan transplantasi. Kerja sel T regulator mempengaruhi respon imun terhadap alergen namun melemahkan sel efektor melawan sel tumor dan patogen. Di samping itu pada beberapa kasus diketahui bahwa sel T regulator juga menyebabkan sel efektor kehilangan fungsinya. Sampai sekarang mekanisme kerja sel T regulator secara seluler dan molekuler belum sepenuhnya diketahui, namun ada bukti tentang pentingnya sel ini dari banyak aspek biologi. Pengetahuan tentang adanya strategi mengaktifkan dan menginduksi munculnya sel T regulator dari sel T konvensional membuka kemungkinan untuk melakukan rerkayasa in vivo sebagai langkah imunoterapi khususnya pada model penyakit autoimun. Bahasan saat ini merangkum pengetahuan tentang sel T regulator sebagai imunoterapi dan harapan dimasa depan terhadap pemanfaatan sel ini.Kata kunci: autoimun, CD4+CD25+Foxp3+, sel efektor, Sel T regulator