Hubungan Faktor Risiko Ibu Bersalin dengan Retensio Plasenta Di Bangsal Kebidanan Rumah Sakit Umum Raden Mattaher Jambi Tahun 2011 – 2012

Main Author: Ratu, Mayang Notika
Format: Article info application/msword eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS JAMBI , 2013
Online Access: http://online-journal.unja.ac.id/index.php/kedokteran/article/view/1163
http://online-journal.unja.ac.id/index.php/kedokteran/article/view/1163/842
Daftar Isi:
  • Latar Belakang : Retensio plasenta merupakan penyebab sebagian besar kasus perdarahan postpartum, sedangkan perdarahan postpartum merupakan penyebab kematian maternal terbanyak di Indonesia. Retensio plasenta adalah tertahannya atau belum lahirnya plasenta hingga atau melebihi waktu 30 menit setelah bayi lahir. Biasanya setelah janin lahir, beberapa menit kemudian mulailah proses pelepasan plasenta disertai sedikit perdarahan. Bila plasenta sudah lepas dan turun ke bagian bawah rahim, maka uterus akan berkontraksi untuk mengeluarkan plasenta. Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian retensio plasenta pada ibu bersalin adalah umur, multiparitas, dan riwayat kehamilan dan persalinan terdahulu. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan umur, paritas dan riwayat kehamilan dan persalinan terdahulu ibu bersalin terhadap retensio plasenta. Metode : Jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian analitik observasional dengan pendekatan case control dan data dikumpul secara retrospektif. Penelitian ini dilakukan di Bangsal Kebidanan RSUD Raden Mattaher Jambi. Populasi penelitian adalah seluruh ibu bersalin di Bangsal Kebidanan RSUD Raden Mattaher tahun 2011 – 2012 sebanyak 120 orang. Data dianalisis dengan uji chi square adalah analisis univariat dan bivariat. Hasil : Dari hasil penelitian didapatkan, responden yang mengalami retensio plasenta, umur yang berisiko tinggi sebanyak 50,0%, Sebanyak 91,7% multipara, dan Terdapat 38,3% yang memiliki riwayat kehamilan dan persalinan terdahulu di RSUD Raden Mattaher Jambi tahun 2011 – 2012. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara umur yang berisiko tinggi (P=0,041, OR=2,158); multipara (P=0,00, OR=11,000); memiliki riwayat kehamilan dan persalinan terdahulu (P=0,046, OR=2,247). Kesimpulan : Ibu bersalin dengan faktor risiko umur ibu, multipara, dan riwayat kehamilan dan persalinan terdahulu berisiko lebih tinggi mengalami retensio plasenta. Kata Kunci : Umur, Paritas, Riwayat Kehamilan dan Persalinan Terdahulu, Retensio Plasenta.