PERANAN PETUGAS LEMBAGA PERMASYARAKATAN SEBAGAI PELAKSANA PEMBINAAN DAN RESOSIALISASI NARAPIDANA DI LEMBAGA PERMASYARAKATAN KELAS II A PONTIANAK
Main Author: | - A01106111, YUDHISTIRA PRIYATNA |
---|---|
Format: | Article info application/octet-stream eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Fatwa Hukum Prodi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Untan (Jurnal Mahasiswa S1 Fakultas Hukum) Universitas Tanjungpura
, 2014
|
Online Access: |
http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jmfh/article/view/5246 http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jmfh/article/view/5246/5402 |
Daftar Isi:
- Skripsi ini berjudul Peranan Petugas Lembaga Permasyarakatan Sebagai Wadah Pembinaan Dan Resosialisasi Narapidana Di Lembaga Permasyarakatan Kelas II A Pontianak, dengan latar belakang permasalahan mengapa petugas Lembaga Permasyarakatan Kelas II A Pontianak belum maksimal melakukan pembinaan dan resosialisasi bagi narapidana. Penulis mengangkat skripsi ini dengan tujuan, untuk mengetahui peranan petugas Lembaga Permasyarakatan Kelas II A Pontianak dalam melakukan pembinaan dan resosialisasi terhadap narapidana, faktor penyebab yang menjadi hambatan dan upaya penanggulangan petugas dalam melakukan pembinaan dan resosialisasi terhadap narapidana. Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis sosiologis dengan pendekatan deskriftif analisis. LP Kelas II A Pontianak, yang saat ini memiliki 80 orang tenaga petugas sekaligus Pembina dengan golongan jabatan dari IVa sampai dengan IIc sedangkan jumlah narapidana dari tahun 2011-2013 sebanyak 753 orang dengan kapasitas lokal sejumlah 500 orang. Selanjutnya dapat diketahui bahwa kurangnya lokal bagi napi tidak sebanding dengan jumlah napi. Untuk melaksanakan pembinaan terhadap narapidana, maka keberadaan sarana dan prasarana baik dalam bentuk jumlah maupun mutu telah menjadi penghambat pembinaan bahkan telah menjadi salah satu penyebab rawannya keamanan dan ketertiban di Lembaga Permasyarakatan kelas II A Pontianak. Hal ini tentu lah menjadi tugas bagi Kelapas beserta jajarannya untuk merawat dan memelihara sarana dan prasarana yang ada serta mendayagunakan secara optimal dan efisien. Pelaksanaan pembinaan narapidana di Lembaga Pemasyarakatan kelas II A Pontianak dengan melalui tahap-tahap pembinaan, aktivitas pembinaan dan resosialisasi narapidana, serta sarana dan prasarana dalam menunjang pembinaan. dari segi fasilitas dan kwantitas: etnis yang berbeda, kurangnya jumlah petugas keamanan, jumlah warga binaan yang melebihi kapasitas, sarana dan fisik bangunan, Dilihat dari segi pelaksanaan pembinaan hambatan yang dihadapi yaitu, pembinaan intelektual, bidang keterampilan, bidang bimbingan kerja dan dalam pemberian asimilasi. Mengenai faktor penghambat dalam melakukan pembinaan dan resosialisasi narapidana kurangnya jumlah petugas, kecilnya pendapatan (gaji) petugas, kurangnya sarana dan prasarana pembinaan dan lokal bagi narapidana. Hambatan dalam pembinaan dan resosialisasi narapidana yakni kurangnya kuantitas dan kualitas petugas LP, kecilnya pendapatan, kurangnya partisipasi dari masyarakat dan terbatasnya anggaran dan upaya penanggulangan untuk mengatasi hambatan dalam pembinaan dan resosialisasi narapidana adalah dengan mengoptimalkan tenaga petugas dengan memperhatikan kualitas dan kuantitasnya, bekerja sama dengan instansi-instansi terkait dalam persiapan anggaran dan memberikan penyuluhan terhadap residivis agar diterima oleh masyarakat dengan baik. Keyword : Petugas, Lembaga Permasyarakatan, resosialisasi, narapidana