TRANSFORMASI STRUKTURAL DAN KETIMPANGAN ANTAR KABUPATEN/KOTA DI JAWA BARAT

Main Authors: Kharisma, Bayu, Wardhana, Adhitya, Nur, Yudha Hadian
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana , 2022
Online Access: https://ojs.unud.ac.id/index.php/EEB/article/view/71061
https://ojs.unud.ac.id/index.php/EEB/article/view/71061/42917
Daftar Isi:
  • This research aims to analyze the structural transformation of the economy and inequality between regions that occur in the Region of West Java. Themethods used in this study are Location Quotient (LQ), Shift Share, Williamson Index and Entropy Theil analysis. Meanwhile, the types of data thatwill be used in this study are secondary data. Secondary data used in this study from 2011 to 2016. The results of the LQ analysis showed that thereare 7 (seven) regions that have an economic base in the industrial sector with Purwakarta as the largest contributory region. Meanwhile, 11 (eleven)regions in West Java Province have an economic base in the agricultural sector and the region that contributes the most is Cirebon. Furthermore, thereare 8 (eight) regions that have an economic base in the service sector with Bogor being the region that contributes the most. The level of incomeinequality in West Java Province decreased from 0.670 in 2010 to 0.646 in 2016. It shows the distribution of income that is increasingly evenlydistributed in the period 2010 - 2016 with the average - the largest level of inequality is Purwakarta. Meanwhile, the region with the smallest averagelevel of inequality is Bogor and the smallest level of inequality is Cianjur.
  • Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa transformasi struktural ekonomi dan ketimpangan antar daerah yang terjadi di wilayah Jawa Barat. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis Location Quotient (LQ), Shift Share, Indeks Williamson dan Entropy Theil. Sementara itu, jenis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder yang digunakan dalam kajian ini dari tahun 2011 sampai dengan 2016. Hasil analisis LQ menunjukkan terdapat 7 (tujuh) daerah yang memiliki basis ekonomi pada sektor industri dengan Purwakarta sebagai wilayah penyumbang terbesar. Sementara itu, 11 (sebelas) daerah di Provinsi Jawa Barat  memiliki basis ekonomi pada sektor pertanian dan wilayah yang memberikan kontribusi terbesar adalah Cirebon. Selanjutnya, ada 8 (delapan) daerah yang memiliki basis ekonomi pada sektor jasa – jasa dengan Bogor merupakan wilayah yang berkontribusi terbesar. Tingkat ketimpangan pendapatan di Provinsi Jawa Barat mengalami penurunan dari 0,670 pada tahun 2010 menjadi 0,646 pada tahun 2016. Hal tersebut menunjukkan distribusi pendapatan yang semakin merata dalam kurun waktu tahun 2010 – 2016 dengan rata – rata tingkat ketimpangan paling besar adalah Purwakarta. Sementara itu, wilayah dengan rata – rata tingkat ketimpangan paling kecil adalah Bogor dan tingkat ketimpangan terkecil berada Kab. Cianjur.