OPTIMASI PARAMETER PROSES MILLING TERHADAP KUALITAS HASIL PERMESINAN ALUMINIUM DENGAN METODE TAGUCHI
Main Authors: | Sugiantoro, Bambang, -, Rusnaldy, Widyanto, Susilo Adi |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Universitas Muhammadiyah Semarang
, 2014
|
Online Access: |
https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/jtm/article/view/1318 https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/jtm/article/view/1318/1373 |
Daftar Isi:
- Perkembangan teknologi pendinginan proses permesinan terbaru yang dikembangkan adalah penggunaan bahan alami sebagai fluida pengganti dromus atau pendingin berbasis minyak. Jenis fluida alamiyang diterapkan pada penelitian ini adalah penggunaan udara, minyak alami dan nitrogen.kondisi optimum dapat dicapai jika waktu yang dibutuhkan membuat komponen seminimal mungkin untuk mencapai kapasitas produksi yang tinggi dan berkualitas. Salah satu parameter yang berpengaruh terhadap optimasi adalah suhu fluida pendingin. Untuk meningkatkan gradien suhu yang tinggi digunakan alat penukar kalor yang didesain untuk menyerap panas fluida untuk menghasilkan suhu fluida dibawah 10 C. Metode sebaran dan penentuan level menggunakanmetode taguchi.Penentuan parameter dan level didasarkan pada rekomendasi pahat dan spesifikasi mesin milling. Material yang digunakan dalam penelitian ini adalah aluminium AC4B dan pahat HSSSuperhard End Milling 5 mm. Dari hasil pengujian proses permesinan pada material aluminium dengan variasi pendingin didapatkan untuk kondisi permesinan menghasilkan kekasaran permukaan paling halus pada spindle speed 1500 rpm, feed rate 98 mm/min, depth of cut 1 mm, dan cutting condition udara dingin. Kondisi permesinan yang menghasilkan temperatur pahat paling rendah pada spindle speed 565 rpm, feed rate 132 mm/min, depth of cut 0.75 mm, dan cutting condition udara dingin. Kondisi permesinan yang membutuhkan daya permesinan paling kecil pada spindle speed 565 rpm, feed rate 98 mm/min, depth of cut 0,5 mm, dan cutting conditionneat oil. Semakin rendah feed rate akan menghasilkan kekasaran permukaan yang semakin halus, berbanding lurus dengan suhu pendinginan. Pendinginandengan udara dingin menjadi faktor dominan pada optimasi permesinan milling.