LATIHAN PROPRIOSEPTIF DAN THERABAND EXERCISE LEBIH MENINGKATKAN STABILITAS DARIPADA LATIHAN PROPRIOSEPTIF DAN ANTERO POSTERIOR GLIDE PADA PEMAIN BASKET YANG MENGALAMI ANKLE SPRAIN KRONIS
Main Authors: | Destya, Futi Nurul, Dinata, I Made Krisna, Wahyuddin, Wahyuddin, Wirawan, I Made Ady, Dwi Primayanti, I Dewa Ayu Inten, Karmaya, Nyoman Mangku |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Program Studi Magister Fisiologi Keolahragaan, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana
, 2020
|
Online Access: |
https://ojs.unud.ac.id/index.php/sport/article/view/60167 https://ojs.unud.ac.id/index.php/sport/article/view/60167/34817 |
Daftar Isi:
- Pendahuluan: Gangguan stabilitas adalah masalah yang sering terjadi pada pasien yang terkena ankle sprain kronis. Ketidakstabilan pada ankle sprain kronik merupakan hasil dari saraf (proprioseptif, refleks, waktu reaksi otot), otot (strenght, power, dan endurance) dan mechanical mechanism (ligament laxity). Tujuan Penelitian: untuk membuktikan bahwa latihan proprioseptif dan theraband exercise lebih meningkatkan stabilitas dibanding latihan proprioseptif dan antero posterior glide pada pemain basket yang mengalami ankle sprain kronis. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan pre dan post test control group design. Jumlah sampel penelitian 16 orang dan terbagi ke dalam dua kelompok. Kelompok I mendapat perlakuan latihan proprioseptif dan theraband exercise sedangkan Kelompok II mendapat perlakuan latihan proprioseptif dan antero posterior glide. Stabilitas diukur menggunakan Balance Error Scoring System. Hasil: Independent t-test menghasilkan p= 0,000 (p<0,05). Hasil ini menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna antara nilai selisih sebelum dan setelah intervensi BESS pada ke dua kelompok. Simpulan: latihan proprioseptif dan theraband exercise lebih meningkatkan stabilitas dibanding latihan proprioseptif dan antero posterior glide pada pemain basket yang mengalami ankle sprain kronis