DASAR-DASAR KONFLIK DAN MODEL RESOLUSI KONFLIK PADA MASYARAKAT DESA PANTURA JABAR

Main Author: Sulaeman, M. Munandar
Format: Article info eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: Sosiohumaniora
Online Access: http://jurnal.unpad.ac.id/sosiohumaniora/article/view/5456
http://jurnal.unpad.ac.id/sosiohumaniora/article/view/5456/2818
Daftar Isi:
  • Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui apa prasyarat kondisi konflik dan dasar-dasar konflik; Bagaimana keterkaitan nilai sosial budaya atau tradisi dengan terjadinya konflik antar warga dan resolusi konflik. Metode penelitian adalah studi kasus pendekatan kualitatif; Informan diambil secara purposive. Hasil penelitian : Prasyarat kondisi yang mencukupi (sufficiency condition) konflik yaitu: Pertama tradisi minuman keras sebagai simbol hiburan hajatan, yang terlembagakan melalui kesenian tradisional. Kedua, akibat tingginya sensitivitas pribadi, krisis identitas dan harga diri yang menuntut perhatian. Dasardasar terjadinya konflik adalah adanya perbedaan atau kontradiksi orientasi nilai sosial dan degradasi pemaknaan nilai sosial budaya dan upacara tradisi. Nilai sosial budaya (tradisi ritual dan seni) memiliki potensi sebagai modal sosial perdamaian karena sifatnya dapat memotivasi dan menumbuhkan perdamaian serta kondusif menggalang dan menumbuhkan kerjasama, tanggungjawab, penyelesaikan masalah bersama, meluaskan jaringan hubungan sosial, rasa solidaritas sosial dan kejujuran. Pemerintah dan masyarakat harus menumbuhkan nilai sosial budaya damai dan harmoni dengan sistem kondusif yang mengaktualisaskan dan merevitalisasi seni dan upacara tradisional melalui pencerahan rasional, logis dan agamis serta professional. Kata kunci: Dasar Dasar Konflik , Resolusi Konflik