57 TINJAUAN FILOLOGIS TERHADAP FRAGMEN CARITA PARAHYANGAN: NASKAH SUNDA KUNO ABAD XVI TENTANG GAMBARAN SISTEM PEMERINTAHAN MASYARAKAT SUNDA

Main Authors: Ahmad Darsa, Undang, Sofianto, Kunto, Suryani Ns, Elis
Format: Article info eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: Sosiohumaniora , 2015
Online Access: http://jurnal.unpad.ac.id/sosiohumaniora/article/view/5252
http://jurnal.unpad.ac.id/sosiohumaniora/article/view/5252/2631
Daftar Isi:
  • Fragmen Carita Parahyangan merupakan salah satu naskah Sunda dari abad XVI Masehi yang berbahan lontar dan ditulis dalam bahsa serta aksara Sunda Kuno. Sebagai naskah Sunda Kuno, Fragmen Carita Parahyangan merupakan salah satu naskah Sunda dari abad XVI Masehi yang berbahan lontar dan ditulis dalam bahasa serta aksara Sunda Kuno. Sebagai naskah Sunda Kuno, Fragmen Carita Parahyangan ini memilki teks yang bernuansa histories. Di dalamnya menggambarkan sebuah system pemerintahan masyarakat Sunda pada masa lampau. Dalam upaya ke arah suntingan teks, penggarapan naskah Fragmen Carita Parahyangan ini didasarkan atas kajian secara filologi dengan menerapkan metode edisi tunggal yang distandarisasi seseuai dengan pedoman ejaan bahasa Sunda yang berlaku saat ini. Sedangkan untuk memahami isinya dilakukan tinjauan berdasarkan konsep-konsep kajian historiografi tradisional. Penelitian ini mengacu pada teori yang antara lain pernah diterapkan oleh Atja (1968), Ayatrohaedi (1975), Darsa dan Ekadjati (1955), Noorduyn (1962, 1965), dan Moertono (1985). Adapun sumber data yang digunakan berasal dari Kropak 406 yang kini merupakan koreksi Perpustakaan Nasional Jakarta. Berdasarkan suntingan teks Fragmen Carita Parahyangan yang berhasil disajikan dalam penelitian ini diperoleh gambaran tentang system pemerintahan kerajaan Sunda sebagai berikut. Pertama, sistem pembagian kekuasaan didasarkan atas Tri Tangtu di Buana yang terdiri atas Prĕbu sebagai pemegang lembaga eksekutif, Rama sebagai pemegang lembaga legislatif, dan Rĕsi sebagai pemegang lembaga yudikatif; Kedua, sistem birokrasi kerajaan didasarkan atas sistem disentralisasi yang terbagi menjadi sebelas penguasa wilayah, yang diatur melalui pangwĕrĕg dan pamwatan yang didasarkan atas prinsip-prinsip otonomi. Kata kunci : Carita Parahiyangan, naskah sunda kuno abad XVI.