PAUH MASA PERANG MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN 1945-1949
Main Authors: | Defri, Refan, Kaksim, Kaksim, Yulia, Refni |
---|---|
Other Authors: | Universitas PGRI Sumatera Barat |
Format: | Article info Historical Inquiry application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Department of History Education, Faculty of Social Science, Universitas Negeri Medan
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/ph/article/view/34191 https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/ph/article/view/34191/18167 |
Daftar Isi:
- Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Pauh sangat berperan dalam mempertahankan kemerdekaan tahun 1945-1949, di dukung dengan kondisi alam Pauh yang memiliki perbukitan melintang dari selatan ke utara (dari kelurahan Limau Manis Selatan sampai kelurahan Lambung Bukit) untuk dijadikan tempat persembunyian maupun tempat menyelamatkan diri dari gempuran penjajah dan juga terdapatnya beberapa aliran sungai yang merupakan benteng alami dari alam semakin menambah sulit untuk menaklukan daerah ini. Semua itu berguna pada perang mempertahankan kemerdekaan. Selain alam, juga terdapat pasukan-pasukan yang sudah begitu ternama dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Pada dekade mempertahankan kemerdekaan baik itu daerah Pauh maupun masyarakat Pauh sendiri sangat begitu berperan, bisa kita lihat ketika penyerangan ke Batu Busuk yang membuat Sekutu ketar ketir menghadapi para pejuang Republik. Tidak sampai disitu saja, puncaknya ketika agresi militer Belanda pertama pada tanggal 21 Juli 1947. Penyerangan serentak tersebut sampai di Pauh dan mendapat perlawanan dari para pejuang, namun karna kalah persenjataan dan jumlah maka para pejuang menyingkir dari Pauh. Pada malam itu juga Belanda membuat pos tepatnya di simpang Pasar Baru sekarang untuk semakin mendesak para pejuang.