KOMPARASI KINERJA FLOKULAN AKRILAMIDA METHACRYLOYLOXYETHYLTRIMETHYLAMMONIUM CHLORIDE (AMDMC) DAN AKRILAMIDA ACRYLOYLOXYETHYLTRIMETHYLAMMONIUM CHLORIDE (AMDAC) PADA PENJERNIHAN AIR

Main Authors: Abidin, A. Z., Aflahi, R., Arfan, K.
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Universitas Muhammadiyah Jakarta , 2018
Online Access: https://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek/article/view/3574
https://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek/article/view/3574/2680
Daftar Isi:
  • Maraknya pencemaran sumber air akibat pembuangan limbah rumah tangga, pertanian, industri dan kerusakan lingkungan menyebabkan semakin meluasnya krisis air bersih. Oleh karena itu, pengolahan air dari sumber air baku perlu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat. Salah satu teknologi yang tengah dikembangkan dalam industri pengolahan air adalah teknologi polimer sebagai zat flokulan. Polimer akrilamida methacryloyloxyethyl trimethyl ammonium chloride (AMDMC) dan akrilamida acryloyloxyethyl trimethyl ammonium chloride (AMDAC) merupakan flokulan polimer yang digunakan dalam proses flokulasi langsung dalam pengolahan air limbah. Dalam penelitian ini, dilakukan proses sintesis dan uji kinerja dari polimer AMDMC dan AMDAC. Polimer AMDMC disintesis dari monomer –monomer akrilamida, asam akrilat, dan methacryloyloxyethyl trimethyl ammonium chloride (DMC) sementara polimer AMDAC disintesis dari monomer akrilamida dan acryloyloxyethyl trimethyl ammonium chloride (DAC). Karaterisasi FTIR dan uji jar test dilakukan untuk menguji dan membandingkan kinerja kedua flokulan hasil sintesis. Pengujian dilakukan terhadap 5 sampel air limbah, dengan hasil pengujian menunjukkan bahwa flokulan kationik AMDAC lebih baik digunakan untuk penurunan turbiditas air olahan, dengan persentasi pengurangan turbiditas pada kisaran 74.08-99.63% dan dosis optimum pada kisaran 6-16 mg/L. Pengujian parameter konduktivitas dan pH terhadap air limbah sebelum dan sesudah pemberian flokulan tidak memberikan perubahan yang signifikan untuk kedua polimer sintesis. Uji COD hanya dilakukan pada dosis optimum flokulan dengan hasil penurunan COD berada pada rentang 9-70%.