PERENCANAAN PERKERASAN LENTUR JALAN RAYA MENGGUNAKAN METODE SNI1932-1989-F DIBANDINGKAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE AASTHO 1993, PADA RUAS JALAN RAYA RANGKASBITUNG - CITERAS
Main Authors: | Arthono, Andri, Pransiska, Dwiki Adi |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Universitas Muhammadiyah Jakarta
, 2022
|
Online Access: |
https://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek/article/view/14671 https://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek/article/view/14671/7773 |
Daftar Isi:
- Lokasi Studi perencanaan ini pada ruas Jalan Rangkasbitung - Citeras merupakan jalan kolektor dengan tipe jalan 1 jalur 2 arah. Lebar perencanaan jalan 11 m yang terdiri dari dari jalur Lalu Lintas 7 m dan bahu jalan kiri-kanan masing-masing 2 m sesuai dengan persyaratan teknis jalan untuk ruas jalan dalam sistem jaringan jalan primer peraturan Menteri pekerjaan umum tahun 2011, berdasarkan kelas jalan, jalan ini termasuk jalan kelas III. Persyaratan ruang jalan diperlukan dalam rangka untuk menentukan batas-batasan ukuran setiap bagian jalan agar sesuai dengan klasifikasi jalan yang direncanakan. Seperti halnya klasifikasi jalan, persyaratan ruang juga telah diatur dalam perundang-undangan yang berlaku terutama dalam PP no. 34 Tahun 2006, ruang jalan yang dimaksud meliputi: Ruang manfaat jalan (Rumaja), Ruang milik jalan (Rumija) dan Ruang pengawas jalan (Ruwasja). Berdasarkan perhitugan perkerasan lentur dari kedua metode yaitu : Metode SNI 1932-1989-F adalah sebagai berikut : Lapis Permukaan 7,5 cm ; Lapis Pondasi Atas 20 cm ; Lapis Pondasi Bawah 15 cm. Metode AASTHO 1993 adalah sebagai berikut : Lapis Permukaan 15 cm ; Lapis Pondasi Atas 18 cm ; Lapis Pondasi Bawah 16 cm.