EFEKTIFITAS POSISI CONDONG KE DEPAN (CKD) DAN PURSED LIPS BREATHING (PLB) TERHADAP PENINGKATAN SATURASI OKSIGEN PASIEN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK (PPOK)

Main Authors: Khasanah, Suci, Maryoto, Madyo
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Universitas Muhammadiyah Semarang , 2014
Online Access: http://jurnal.unimus.ac.id/index.php/psn12012010/article/view/1200
http://jurnal.unimus.ac.id/index.php/psn12012010/article/view/1200/1253
Daftar Isi:
  • Hasil riset menunjukkan posisi CKD dan PLB dapat membantu meningatkan kondisi pernafasanpasien PPOK. Saturasi oksigen (SaO2) merupakan salah satu parameter untuk menilai kondisipernafasan. Tujuan penelitian untuk mengetahui efektifitas posisi CKD dan PLB terhadappeningkatan SaO2 pasien PPOK. Metode penelitian ini menggunakan rancangan  eksperimenrandomized control trial pre post test with control group. Sample 25 pasien, dengan randomsampling. Terdapat tiga kelompok: intervensi/klp 1 (diposisikan CKD dan PLB), kontrol 1/ klp2 (diposisikan semi fowler dan natural breathing) dan kontrol 2/ klp 3 (diposisikan CKD dannatural breathing), masing-masing tindakan dilakukan selama 3 hari. Ada perbedaan SaO2 pada klp 1, Æ¿ (0,000), hasil post hoc SaO2 hari ke-1 vs hari ke-2 Æ¿ = 0,170; hari ke-1 vs hari ke-3 Æ¿ =0,003; hari ke-2 vs hari ke-3 Æ¿ = 0,004. Tidak ada perbedaan SaO2 pada klp 2, Æ¿ (0,479). Adaperbedaan SaO2 pada klp 3, Æ¿ (0,000) dan hasil post hoc SaO2 hari ke-1 vs hari ke-2 Æ¿ = 0,01;hari ke-1 vs hari ke-3 Æ¿ = 0,007; hari ke-2 vs hari ke-3 Æ¿ = 0,015. Tidak ada perbedaan SaO2antar kelompok pada hari ke-1, Æ¿ (0,084) > α (0,05). Hari kedua dan ketiga tidak ada perbedaanSaO2 antara klp 1 dengan klp 3 (Æ¿ = 0,089 & 0,156) tetapi ada perbedaan SaO2 antara klp 1dengan klp 2 (Æ¿ = 0,033 & 0,003) dan antara klp 2 dengan klp 3 (Æ¿ = 0,006 & 0,002). Posisi CKD dan PLB lebih efektif meningkatkan SaO2. Kata Kunci: SaO2, PPOK, PLB, posisi CKD