Studi Pasir Sungai Sebagai Agregat Halus Pada Laston Permukaan (Asphaltic Concretewearing Course, AC-WC)

Main Authors: Surat, Surat, Yasruddin, Yasruddin
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: P3M Politeknik Negeri Banjarmasin , 2015
Online Access: http://ejurnal.poliban.ac.id/index.php/porosteknik/article/view/591
http://ejurnal.poliban.ac.id/index.php/porosteknik/article/view/591/564
Daftar Isi:
  • Konstruksi perkerasan jalan lentur Laston permukaan (Asphaltic Concrete-WearingCourse, AC-WC) harus memiliki sifat-sifat, kuat memikul beban lalu lintas, keawetan tinggi,kedap air, permukaan rata tahan aus dan kekesatan yang cukup. Bahan campuran Lastonpermukaan (AC-WC) terdiri dari fraksi agregat kasar, medium, halus, filler dan bahanpengikat menggunakan aspal. Agregat fraksi halus terdiri dari kombinasi batu pecah danpasir sungai. Deposit pasir sungai cukup banyak. Pasir sungai mempunyai kualitas baik,didapat gradasi dan berat jenis yang bervariasi. Batu pecah dari quary Gunung Martadahdan pasir sungai dari Sungai Awang Bangkal, Sungai Rantau, Sungai Pengaron dan SungaiBarito.Penelitian menggunakan material batu pecah quary Gunung Martadah B denganproporsi fraksi agregat kasar 18%, fraksi agregat medium 40%, fraksi agregat halus 30%,pasir sungai10%, filler menggunakan semen portland 2%. Proporsi pasir sungai disamakansebesar 10%, (Sungai Awang Bangkal atau Sungai Rantau atau Sungai Pengaron atauSungai Barito). Gradasi agregat gabungan mendekati kurva Fuller, persen lolos saringanNo.100 dan No.200 mendekati batas bawah spesifikasi untuk Laston Permukaan (AC-WC)gradasi kasar.Dengan berat jenis semakin besar nilai kepadatan campuran makin besar padagradasi, kadar aspal dan enerji pemadatan yang sama. Nilai kepadatan dipengaruhi olehgradasi, kadar aspal, berat jenis agregat dan enerji untuk memadatkan. Semakin tinggikepadatan (density) maka nilai VIM, VMA lebih rendah dan sebaliknya VFB tinggi didapatstabilitas dan durabilitas tinggi.Pengujian Marshall dengan perendaman selama 24 jam dan60°C untuk material batu pecah Gunung Martadah B dan pasir sungai (Sungai AwangBangkal atau Sungai Rantau atau Sungai Pengaron atau Sungai Barito) pada campuranLaston permukaan (AC-WC) diperoleh niliai stabilitas Marshall sisa lebih besar dari 90persen sehingga dinyatakan memenuhi persyaratan.Kata kunci: Laston permukaan (AC-WC), batu pecah, pasir sungai, karakteristik Marshall