Pengendalian Gerak Longitudinal Pesawat Terbang dengan Metode Decoupling
Main Author: | Sukandi, Agus; Sekretariat Unit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (UP2M) Politeknik Negeri Jakarta Gedung Direktorat Lt.2, Telp.(021) 7270036 Psw. 236 Fax (021)7270034 Kampus Baru Universitas Indonesia Depok, DEPOK 16425 Email: politeknologi_pnj@yahoo.com |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Politeknik Negeri Jakarta
, 2013
|
Online Access: |
http://jurnalpnj.com/index.php/politeknologi/article/view/116 http://jurnalpnj.com/index.php/politeknologi/article/view/116/107 |
Daftar Isi:
- Aircraft is mode air transportation faster movement. For designing model an aircraft need sufficient knowledge field of controls such as kinematic, dynamics and stability to fulfill requirement as needed. Aircraft motions system are MIMO (Multi Input Multi Output) system, where each input to influence (interaction) to all output, so very complex to analysis. Application of decoupling method for Aircraft motion MIMO system will be eliminate interaction input-output, so each output are influenced by eachinput only. Result of computation using CHARLIE aircraft data [2] are before using controller, aircraft has unstable characteristics, because it has two positive eigen value i.e. 3,4 0.0006 0.0512i . Aircraft still both controllable and observable, because has full rank controllability and observability matrix i.e. 4. After using decoupling method controller, motion of aircraft is very stable, both output, vertical velocity w and angular speed q match set-point. Vertical velocity w followed set-point after 12 second, and angular speed q followed set-point after 14 second. Key words : Longitudinal, decoupling, and stability. Abstrak Pesawat terbang merupakan wahana udara yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan manusia akan transportasi yang lebih cepat. Dalam merancang pesawat terbang yang perlu diperhatikan adalah memodelkan dan mengendalikan gerakan pesawat sehingga pesawat mampu bermanouver sesuai dengan yang diinginkan. Sistem gerak pesawat merupakan sistem MIMO (Multi Input Multi Output), di mana masing-masing input saling mempengaruhi (berinteraksi) terhadap semua output sehingga relatif kompleks untuk dianalisa. Penerapan metode decoupling pada sistem MIMO gerak pesawat akan menghilangkan pengaruh interaksi tersebut, sehingga masing-masing output hanya dipengaruhi oleh masing-masing input. Hasil perhitungan dari data pesawat CHARLIE [2] menunjukkan (sebelum adanya pengendali), gerak esawat mempunyai karakteristik tidak stabil, karena ada nilai eigen yang positif yaitu 3,4=0.00060.0512i. Tetapi gerak pesawat masih dapat dikontrol (controllability) dan dapat diamati (observability) secara lengkap, karena matriks controllability dan matriks observability mempunyai full rank yaitu 4. Kemudian, setelah menggunakan pengendali dengan metoda decoupling gerakan pesawat sangat setabil, karena output w dapat mengikuti set-point setelah sekitar 12 detik, dan output q dapat mengikuti set-point setelah sekitar 14 detik. Kata Kunci: Longitudinal, decoupling, dan stabilitas