MAKNA TRADISI SELAPANAN PADA MASYARAKAT JAWA DI DESA GEDUNG AGUNG

Main Authors: Hartika, Windri, Syah, Iskandar, Wakidi, Wakidi
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: FKIP UNIVERSITAS LAMPUNG , 2016
Online Access: http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/PES/article/view/10882
http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/PES/article/view/10882/pdf_160
Daftar Isi:
  • The aim of the this study was to know the meaning of Selapanan’s tradition of Javanese Community in Gedung Agung village. Method that used in this research was descriptive method. The data collecting technique used observation, documentation, libraries study, and interviews technique, meanwhile the data technique analysis used qualitative data analysis technique. The result of the resarch indicated that the meaning of Selapanan’s tradition is to look for the safety and form the socialization. The conclusion is, Selapanan’s tradition is the ritual that is in synergy with the balance of the relationship between human with the God, nature, and the environment. Through the Selapanan’s tradition, the Javanese culture remain stable.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna tradisi Selapanan pada masyarakat Desa Gedung Agung. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi, dokumentasi, studi pustaka, dan wawancara, sedangkan teknik analisis datanya menggunakan teknik analisis data kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa makna tradisi Selapanan ialah untuk mencari keselamatan,dan sebagai wadah sosialisasi. Kesimpulannya, tradisi Selapanan merupakan ritual yang bersinergi dengan keseimbangan hubungan antara manusia dengan Tuhan, alam dan lingkungan. Melalui tradisi Selapanan, budaya Jawa tetap lestari.Kata kunci : makna, masyarakat jawa, tradisi selapanan