PERTUMBUHAN OKULASI TANAMAN KARET (Hevea brassiliensis Muell arg.) DENGAN TINGGI PENYERONGAN BATANG BAWAH DAN BENZILAMINOPURINE (BAP) PADA PEMBIBITAN POLIBEG

Main Authors: pratomo, bayu; Universitas Prima Indonesia Medan, Hanum, Chairani; Universitas Sumatera Utara, Putri, Lollie Agustina P; Universitas Sumatera Utara
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Pasca Sarjana FP USU , 2016
Online Access: https://jurnal.usu.ac.id/index.php/tropik/article/view/14083
https://jurnal.usu.ac.id/index.php/tropik/article/view/14083/6389
Daftar Isi:
  • Pertumbuhan tanaman karet pada pembibitan ditentukan oleh beberapa faktor. Salah satu faktor penentu adalah pada fase penyerongan. Setelah tahapan penyerongan tingginya kematian tanaman cukup tinggi pada okulasi bibit muda. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan dua faktor dan tiga ulangan. Penyerongan batang bawah (10, 20 dan 30 cm) dan konsentrasi BAP (15, 30, 45 dan 60 mg / 200 g Lanolin). Hasil penelitian jumlah okulasi hidup berpengaruh nyata terhadap interaksi perlakuan penyerongan dan BAP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyerongan batang bawah 30 cm dan pemberian BAP 60 g / 200 g Lanolin adalah perlakuan terbaik untuk tinggi tunas (410,67 mm) dan persentase okulasi hidup (66,67%).