KERENTANAN PENDUDUK DESA NGABLAK DAN DESA NGULANAN KECAMATAN DANDER KABUPATEN BOJONEGORO TERHADAP BANJIR BENGAWAN SOLO

Format: eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: Pendidikan Geografi , 2014
Online Access: http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal_geografi/article/view/10238
Daftar Isi:
  • Agus Sutedjo*) Abstrak. Beberapa desa di Kecamatan Dander Kabupaten Bojonegoro sering mengalami banjir akibat meluapnya Bengawan Solo, antara lain adalah Desa Ngablak dan Desa Ngulanan.  Lokasi ke dua desa tersebut berdekatan dan sama-sama terletak di pinggir Bengawan Solo. Namun pada beberapa tahun terakhir jumlah korban banjir yang tejadi selalu berbeda berbeda, korban banjir di Desa Ngablak selalu lebih besar. Dari kenyataan itu adakah perbedaan  1) tingkat kerentanan sosial, 2) tingkat kerentanan ekonomi, 3) tingkat kerentanan lingkungan terbangun, dan 4) tingkat kerentanan penduduk terhadap banjir Bengawan Solo di Desa Ngulanan dan Desa Ngablak Kecamatan Dander Kabupaten Bojonegoro. Untuk itu diperlukan data tingkat pendapatan, mata pencaharian, lokasi pekerjaan, tingkat pendidikan, ikatan sosial, interaksi sosial, kondisi rumah dan kondisi penggenangan banjir dari kepala keluarga sebagai responden yang rumahnya mengalami kebanjiran. Responden sebagai sampel penilitian diambil secara acak untuk setiap desa. Semua data diperoleh melalui wawancara dengan bantuan kuesioner dan observasi lapangan yang selanjutnya dianalisis dengan metode skoring. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan tingkat kerentanan ekonomi antara penduduk Desa Ngablak dan Desa Ngulanan, keduanya dalam kategori tingkat kerentanan sangat rendah, sedangkan kerentanan sosial penduduk di kedua desa sama-sama pada kategori tingkat kerentanan tinggi. Untuk kerentanan lingkungan terbangun terjadi perbedaan, yakni tingkat kerentanan sedang pada penduduk Desa Ngablak dan tingkat kerentanan sangat rendah pada penduduk desa Ngulanan. Secara umum, penduduk Desa Ngablak dan Desa Ngulanan kurang rentan dalam menghadapi banjir Bengawan Solo yang datang sewaktu-waktu, namun dari skor yang diperoleh dapat diketahui bahwa penduduk Desa Ngablak mendekati rentan sedangkan penduduk Desa Ngulanan mendekati tidak rentan. Perbedaan tersebut berdampak pada perbedaan cara penanggulangan atau pencegahan berbagai dampak negatif yang ditimbulkan oleh banjir pada masyarakat setempat. Orang tua dan anak-anak di Desa Ngablak  perlu lebih diperhatikan dibandingkan di Desa Ngulanan sehubungan dengan kejadian banjir yang terjadi dan berdampak terhadap kondisi lingkungan tempat tinggalnya. Kata Kunci : kerentanan, banjir