MAKNA SIMBOLIS BATIK PADA MASYARAKAT JAWA KUNA
Main Authors: | Maziyah, Siti; Jurusan Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro, Semarang., Mahirta, Mahirta; Jurusan Arkeologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Atmosudiro, Sumijati; Jurusan Arkeologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta |
---|---|
Format: | Article info Historical Method application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
History Department, Semarang State University and Historian Society of Indonesia
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/paramita/article/view/5143 http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/paramita/article/view/5143/4175 |
Daftar Isi:
- This research aims to analyze symbolic meaning of batik in the ancient Javanese society. Next, it is also analyze whether the existence of batik can describe cultures in contemporary society. The research uses historical method in order to obtain field data and facts. Because of the required data consist of inscription which contains of sîma area in the Ancient Mataram Kingdom era made approximately in IX-XV M, so those data are collected either from Jakarta National Museum or pada National Library in Jakarta. Then, interpretation is conducted to synthesize any field facts. The final stage is historiography, that is a writing process of any available facts becoming history writing. According to discussion above, it can be concluded that batik motif in the Ancient Javanese society has symbolic meaning and it can be used as communication tools for contemporary society. The Ancient Javanese society realizes that from batik motif, it can be identified the social stratification of society. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis makna simbolis batik pada masyarakat Jawa Kuna.Kemudian, dianalisis juga tentang apakah melalui keberadaan batik itu dapat mendiskripsikan kebudayaan masyarakat sezaman.Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah dalam upaya untuk mendapatkan data dan fakta yang ada di lapangan. Mengingat data yang dibutuhkan berupa prasasti yang berisi tentang daerah sîma pada masa Kerajaan Mataram Kuna yang dibuat sekitar abad IX-XV M, maka data-data tersebut “digali” di Museum Nasional Jakarta maupun pada Perpustakaan Nasional di Jakarta.Selanjutnya dilakukan interpretasi untuk mensintesiskan segala fakta yang terdapat di lapangan. Langkah terakhir adalah historiografi, yaitu proses penulisan segala fakta yang ada menjadi sebuah tulisan sejarah.Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa motif batik pada masyarakat Jawa Kuna itu memiliki makna simbolik dan dapat digunakan sebagai sarana untuk berkomunikasi bagi masyarakat sezaman.Masyarakat Jawa Kuna menyadari bahwa melalui motif-motif batik dapat diketahui stratifikasi sosial masyarakat.