MOTIF PERKAWINAN BELIA PADA REMAJA DI BAWAH UMUR (STUDI SRIMULYO, DAMPIT-KABUPATEN MALANG)

Main Authors: Wulaningsih, Ayu, Sri Sadewo, Fransiscus Xaverius
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Prodi Sosiologi, Jurusan Ilmu Sosial, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA , 2021
Online Access: https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/paradigma/article/view/39401
https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/paradigma/article/view/39401/34619
Daftar Isi:
  • AbstrakPerkawinan merupakan hal sakral yang di pandang oleh masyarakat. Perkawinan dapat di artikan sebagai bentuk suatu ikatan secara sah yang dilakukan oleh kedua pasangan untuk memilih hidup bahagia. UU No. 16 tahun 2019 tentang perubahan UU Perkawinan No.1 Tahun 1974 pasal 7 menyatakan bahwa batas usia perkawinan bagi pria dan wanita di samaratakan yakni berusia 19 tahun. Penelitian ini di latar belakangi oleh adanya perkawinan belia pada remaja di bawah umur di daerah Srimulyo, Dampit-Kabupaen Malang.Tujuan penelitian ini yakni untuk mengidentifikasi kondisi subjektif dan objektif, alasan tindakan anak, serta motif sebab dan motif tujuan perkawinan belia di Srimulyo, Dampit - Kabupaten Malang. Peneliti menggunakan teori fenomenologi Alfred Schutz untuk di jadikan pisau analisis dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi Michael H.Agar. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya motif sebab perkawinan belia adanya faktor diri sendiri, faktor ekonomi, faktor lingkungan, faktor akses informasi, dan faktor agama. Selain itu motif tujuan perkawinan belia seperti ingin membangun keluarga bersama pasangannya, ingin memperbaiki tingkat ekonomi, ingin memiliki keturunan, ingin hidup mandiri, dan perkawinan sebagian dari ibadah.Kata Kunci : Remaja, Perkawinan belia, Keluarga