ANALISIS FENOMENOLOGI TENTANG MOTIF-MOTIF SOSIAL PENGGIAT SENI JALANAN GRAFITI DI SURABAYA
Main Authors: | ZAINAL ARIFIN, MOCHAMMAD, Xaverius Sri Sadewo, Fransiscus |
---|---|
Format: | eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Paradigma
, 2016
|
Online Access: |
http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/paradigma/article/view/18185 |
Daftar Isi:
- Abstrak Di tengah-tengah usaha untuk memperoleh piala adipura, pada kenyataannya kondisi lingkungan tidak selalu bersih. Saat ini sering kita jumpai goresan cat dengan warna yang beraneka ragam pada tembok, jembatan layang, rolling door, pada tembok bangunan kosong maupun tembok bangunan yang berpenghuni di seluruh penjuru kota. Pada umumnya tembok yang kita jumpai berwarna polos, hanya terdiri dari satu warna, yang umumnya berwarna putih, abu-abu, atau coklat mudaSaat ini, tembok-tembok dengan warna demikian selalu dihiasi coretan atau gambar yang menghadirkan berbagai macam bentuk dan warna, terlbih lagi, jika tembok itu terletak di lokasi yang sering atau ramai dilewati oleh orang banyak. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motif – motif para penggiat seni Grafiti Jalanan yang ada di Surabaya. Teknik pengumpulan dilakukan dengan cara observasi dan Indepth Interview subjek dalam penelitian ini adalah anggota seni jalanan yang membuat graffiti di Surabaya. Selanjutnya data dianalisis menggunakan fenomenologi Alferd Scuthz untuk menggali motif sebab dan motif tujuan. Selanjutnya hasil penelitian menunjukkan bahwa motif sebab dipengaruhi karena kondisi ekonomi, lingkungan Surabaya, permasalahan sosial Surabaya dan Aparatus Koersif. Sedangkan motif tujuan tersebut dilakukan denagn tujuan untuk menunjukkan bahwa seni grafiti merupakan seni perlawanan, seni sebagai estetika, seni sebagai soft power/ wacana, dan menunjukkan bahwa seni graffiti bukan merupakan seni anarkis. Kata kunci: Fenomenologi, Graffiti, Jalanan Abstract In the midst of an effort to obtain trophies adipura, in fact the environment does not always clean. Nowadays we often encounter paint scratches with a wide range of colors on the walls, overpasses, rolling door, on a wall of empty buildings and walls of buildings are inhabited throughout the city. In general, the wall that we have encountered in a solid color, consists of only one color, which is mostly white, gray, or brown hues Currently, walls with color thus always decorated with graffiti or images that present a variety of shapes and colors, terlbih again, if the wall was located in a common location or crowded bypassed by the crowd. Therefore, this study aims to determine the motives - motives of the instigators of the Streets Graffiti art in Surabaya. Collection techniques by observation and indept Interview. subject in this study were members of street art that made graffiti in Surabaya. Furthermore, the data were analyzed using the phenomenological Alferd Scuthz to dig motive causes and motives of interest. Furthermore, the results showed that the motive cause is affected due to economic conditions, environmental Surabaya, Surabaya and social issues Coercive apparatus. While the motive is done denagn objectives aim to show that graffiti art is an art of resistance, as an aesthetic art, art as a soft power / discourse, and show that graffiti art is not an anarchist art. Keywords: Phenomenology, Graffiti, Street