UJI EKSPERIMENTAL PEREDAM DI HILIR SLUICE GATE UNTUK PENGENDALIAN LONCATAN HIDRAULIK
Main Authors: | Dyan Eka Nurhayati, Syamsuri |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Perencanaan, Universitas Warmadewa
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://www.ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/paduraksa/article/view/5312 https://www.ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/paduraksa/article/view/5312/4023 |
Daftar Isi:
- A hydraulic jump can be formed by the discharge flowing through the sluice gate. This phenomenon occurred due the flow transformation from subcritic to supercritic. The hydraulic jump can cause an erosion in channel base. In this experimental study the stilling basin is planned in sluice gate downstream. The triangular, trapezoid, and sinusoidal stilling basin have been installed to control the flow and the hydraulic jump. The objective of this study is to evaluate the hydraulic jump in the sluice gate downstream, specifically the height and the jump length. This experimental study result can be used as consideration in designing a sluice gate. In this experimental study, comparisons were made on several models such as triangular stilling basin (model 1), trapezoidal stilling basin (model 2), and sinusoidal stilling basin (model 3), with the original design (Model 0). The modelling results were then evaluated by comparing to indicators such as sluice gate opening height (Y1), hydraulic jump height (Y2), and hydraulic jump length (Lj). The experimental study result exhibited that stilling basin in sluice gate downstream can reduce Y2 and Lj. The more roughness the stilling basin, the more effective to control the hydraulic jump. Y2 and Lj decreasing value from first to third experiment, that result also affects the length of transition part for the supercritic to subcritic flow. In this experimental study, the largest Y2 reduction efficiency was obtained on the Model 3, which the originally Y2 value was 0.11 m to 0.075 m. The result from this 31.82% efficiency is obtained 0.16 m of hydraulic jump length (Lj) and stilling basin length requirement (Ld) in 0.38 m.
- Debit yang mengalir melalui sluice gate dapat menghasilkan loncatan hidraulik. Hal ini disebabkan karena adanya perubahan aliran dari sub kritis menjadi super kritis. Terciptanya loncatan hidraulik dapat menyebabkan erosi atau pengikisan dasar saluran. Maka direncanakan penambahan peredam di hilir sluice gate berbentuk segitiga, trapesium, dan sinusoidal untuk mengontrol profil aliran dan panjang loncatan hidraulik. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mempelajari perilaku hidraulika pada loncatan hidraulik di hilir sluice gate berupa tinggi dan panjang loncatan hidraulik. Sehingga hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam mendesain sluice gate dan bangunan pelengkap. Uji eksperimental ini dilakukan empat percobaan. Model 0 merupakan desain awal tanpa peredam di hilir sluice gate, model 1 menggunakan peredam segitiga, model 2 menggunakan peredam trapesium, dan model 3 menggunakan peredam sinusoidal. Hasil pemodelan akan dianalisa menggunakan indikator yang diukur, yaitu tinggi bukaan sluice gate (Y1), tinggi loncatan hidraulik (Y2), dan panjang loncatan hidraulik (Lj). Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor peredam di hilir sluice gate mempengaruhi tinggi dan panjang loncatan hidraulik. Semakin kasar bentuk peredam, maka kontrol loncatan hidraulik semakin efektif. Dengan berkurangnya nilai Y2 dan Lj pada Model 1 hingga Model 3, maka hal tersebut mempengaruhi kebutuhan panjang lantai transisi untuk aliran superkritis kembali menjadi sub kritis. Pada penelitian ini didapatkan efisiensi penurunan Y2 terbesar pada Model 3, nilai Y2 yang semula 0.11 m menjadi 0.075 m. Efisiensi sebesar 31.82% ini menghasilkan panjang loncatan hidraulik (Lj) sebesar 0.16 m dan kebutuhan panjang lantai (Ld) 0.38 m.