Peran Sosial Politik Kiai di Indonesia

Main Author: Faridl, Miftah
Other Authors: LPPM Unisba
Format: Article info Kualitatif application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Universitas Islam Bandung , 2003
Subjects:
Online Access: http://ejournal.unisba.ac.id/index.php/mimbar/article/view/103
http://ejournal.unisba.ac.id/index.php/mimbar/article/view/103/pdf
Daftar Isi:
  • Kiai merupakan suatu elit yang mempunyai kedudukan sangat terhormat dan berpengaruh besar terhadap perkembangan masyarakat Islam. Kiai menjadi salah satu elit strategis dan merupakan figur yang memiliki pengetahuan luas dan mendalam tentang ajaran Islam. Tidak mengherankan jika kiai kemudian menjadi sumber legimitasi dari berbagai persoalan yang dihadapi masyarakatnya. Pada titik inilah dapat dilihat peran-peran strategis kiai khususnya dalam aspek kehidupan sosial politik di Indonesia. Berdasarkan studi, ditemukan bahwa pertama, kiai terbukti melakukan sejumlah penafisiran ulang demi kepentingan kondisi sosial yang dihadapinya, walaupun tetap menggunakan corak pemikiran abad pertengahan. Kedua, pada umumnya kiai memusatkan perhatiannya pada dunia pendidikan, urusan sosial politik cenderung diterlantarkan, sehingga ketika arus reformasi muncul, banyak kiai yang tampak gagap menanggapinya. Berkaitan dengan peran sosial politik kiai, diindikasikan ada hubungan antara persepsi teologis dengan perilaku sosial politik kiai. Secara spesifik, perbedaan perilaku sosial politik kiai terlihat pula pada kelenturan sikap politik yang diperankannya. Kiai dengan latar sosioreligius kelompok modernis memiliki sikap cenderung tertutup, sedangkan kiai dengan latar belakang sosioreligius kelompok tradisional memiliki sikap yang cenderung lentur dan terbuka. Dengan fenomena ini maka dapat dikemukakan dua model kiai, Pertama, model yang memilih diam, ketika menghadapi berbagai perubahan sosial politik mereka biasanya lebih memperhatikan lembaga pendidikan (dakwah). Kedua, model yang cepat tanggap terhadap berbagai perubahan sosial politik, cenderung agresif dan ikut terlibat membidani kelahiran partai-partai.