IMPLEMENTASI KONSEP ‘AMBIGUITAS’, ‘BOTH-AND’ DAN ‘DIFFERANCE’ DALAM RANCANGAN BANGUNAN MASJID DI INDONESIA

Main Author: Erdiono, Deddy; Jurusan Arsitektur, FT-UNSRAT
Format: Article Literary Study application/pdf eJournal
Terbitan: Jurusan Arsitektur, FT - UNSRAT Manado , 2012
Subjects:
Online Access: http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jmm/article/view/333
Daftar Isi:
  • ABSTRAK“Dan carilah uapa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan) duniawi, dan berbuatlah baik (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah berbuat kerusakan di muka bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang berbuat kerusakan.”( Surat Al-Qashash ayat 77 )Secara eksplisit Surat Al-Qashash ayat 77 tersebut di atas merupakan wanti-wanti Allah kepada kita (manusia) sebagai umat-Nya, agar dapat memelihara dan menjaga kehidupan akhirat dan duniawi sebaik mungkin (Hablum minallah, hablum minannas). Manusia diciptakan Allah sebagai makhluk yang paling mulia. Manusia adalah makhluk Allah yang tidak diciptakan di muka bumi ini kecuali untuk menyembah kepada-Nya (Q. Adz-Dzaariyaat : 56). Kemudian kepada manusia juga dimintakan untuk menciptakan keselarasan hubungan antar sesama, hidup berdampingan penuh kasih sayang. Dengan demikian, hubungan antara manusia dengan Tuhannya tidak harus mengenyampingkan hubungan manusia terhadap sesama, atau sebaliknya. Secara implisit, nampaknya hal tersebut di atas seperti sesuatu yang bersifat ‘binari oposisi’, yakni dua hal yang saling berlawanan satu sama lain secara hirarkis seperti pemahaman surat tersebut di atas antara ke-Tuhan-an atau kemanusiaan, kesucian atau ketidak sucian (najis), akhirat atau dunia, surga atau neraka, sakral atau profan, vertikal atau horisontal..... dan seterusnya. Namun setelah dipahami dengan seksama dan mendalam, ternyata maknanya adalah sesuatu yang bersifat ‘both-and’, seperti masalah ke-Tuhan-an dan kemanusiaan, kesucian dan ketidak sucian, akhirat dan dunia, surga dan neraka, sakral dan profan, vertikal dan horisontal. Both-and juga dapat diartikan tentang keselarasan, keserasian dan keseimbangan, bahkan dalam konteks tertentu bermakna kesetaraan (kedua-duanya, either.......or, neither........nor / Ventury,1966). Both-and tidak akan menjadi sesuatu yang ‘ambigu’, karena sesuatu yang bersifat ambigu itu artinya adalah mendua,meleburnya dua hal menjadi satu, memunculkan genre baru dengan sifat keduaan.Kata kunci : binari oposisi; ambigu; keduaan