Analisis Kualitas Jaringan Tembaga Terhadap Penerapan Teknologi Annex M Pada Perangkat MSAN Studi Kasus Di PT.Telkom Purwokerto
Main Authors: | Larasati, Solichah; Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Purwokerto, Pamungkas, Wahyu; Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Purwokerto, Wahyudi, Eka; Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Purwokerto |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Semantik
, 2015
|
Online Access: |
http://publikasi.dinus.ac.id/index.php/semantik/article/view/823 http://publikasi.dinus.ac.id/index.php/semantik/article/view/823/610 |
Daftar Isi:
- Perkembangan teknologi telekomunikasi, khususnya jaringan kabel semakin lama semakin berkembang pesat. Ini ditandai dengan berkembangnya layanan yang ditawarkan oleh operator yang meliputi voice, ADSL, Internet Protokol Television (IPTV), dan wifi. Berkembangnya layanan tersebut membawa dampak terhadap kenaikan kebutuhan bandwidth. PT. Telkomsebagai salah satu operator telekomunikasi di Indonesia melakukan upaya untuk memenuhi kebutuhan bandwidth yang semakin besar dengan melakukan moderinasi jaringan menggunakan perangkat Multi Service Access Node (MSAN). Salah satu jenis teknologi MSAN adalah Annex M. Annex M adalah ADSL2+ yang mempunyai nilai upstream sampai 3 Mbps dan downstream sampai 24 Mbps. Teknologi ini membutuhkan kualitas jaringan tembaga yang baik. Penelitian ini menggunakan metode analisis dengan membandingkan dua variabel sebelum dan sesudah menggunakan Annex M dalam persen rasio. Variabel yang dibandingkan diantaranya adalah SNR, Attenuation dan Attainable Rate. Berdasarkan perhitungan sampel sebelum dan sesudah menggunakan Annex M maka didapatkan bahwa parameter Signal to Noise Ratio (SNR) mengalami perbaikan kualitas jaringan upstream sebesar 10,306% dan downstream sebesar 3,048%. Parameter Attenuation sebelum dan sesudah menggunakan Annex M mengalami perbaikan kualitas jaringan upstream sebesar 13,491% dan downstream sebesar 2,797%. Parameter Attainable Rate upstream sebelum dan sesudah menggunakan Annex M mengalami kenaikan sebesar 3,9106% dan Attainable Rate downstream sebelum dan sesudah menggunakan Annex M mengalami pen urunan sebesar 3%