Dinamika Struktur-Agensi dalam Perkembangan Industri Otomotif Indonesia

Main Author: Ricardi S. Adnan; Departemen Sosiologi, FISIP UI
Other Authors: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Format: Article application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: LabSosio FISIP UI , 2014
Online Access: http://journal.ui.ac.id/index.php/mjs/article/view/4697
Daftar Isi:
  • The focus of this paper is the dynamic relationship in automobile industry betweenentrepreneur and the power in 1969-1998. The length of this study can be divided inthree periods: seeking the industrial form, going to maturity, and realizing the industrialautonomous. Looking back to the Old Order and analyzing along three periods, thisresearch has found that the structure transformed the interactions between actors—“theshifting patronage”. Giddens approach and theory of “structuration” is really clear inthis industry and the model of this phenomenon is called as “symbiotic relationship”.It is different from Chalmers (1996) analyzed through economical-politics analysis, orAswicahyono (2009) explored the linkage of automobile industry regarding value chaintheoretical framework, or Aswicahyono, Chatib Basri, and Hal Hill (2000) concludedthe pattern of ownership and public policy regarding the political economy view.Through historical approach, data were collected by desk research, in-depth interviewand several group discussions along 2008-2010 in Indonesia and Tokyo as well. Fokus dari makalah ini adalah relasi dinamis di dalam industri otomotif antarapengusaha dan kekuasaan dalam rentang waktu 1969-1998. Cakupan studi ini dapat dibagi ke dalam tiga periode: mencari bentuk industri, menuju ke kedewasaan, dan menjadikan industri otonom. Melihat kembali kepada Orde Lama dan menganalisis keseluruhan tiga periode tersebut, penelitian ini telah menemukan bahwa struktur telah mentransformasikan interaksi antar aktor-aktor yang terlibat “the shifting patronage”. Pendekatan Giddens dan teori strukturasi sangat jelas terlihat di dalam industri ini dan model dari fenomena ini disebut sebagai “symbiotic relationship”. Hal ini berbeda dengan Chalmers (1996) yang menganalisis melalui analisis ekonomi-politik, atau Aswicahyono (2009) yang mengeksplorasi hubungan industri otomotif mengenai kerangka teoretik rantai nilai, atau Aswicahyono, Chatib Basri, dan Hal Hill (2000) yang menyimpulkan pola kepemilikan dan kebijakan publik mengenai pandangan ekonomi-politik. Melalui pendekatan historis, data dikumpulkan lewat penelitian pustaka, wawancara mendalam, dan beberapa diskusi kelompok sepanjang 2008-2010 di Indonesia dan Tokyo.