Katalitik transfer hidrogenasi lateks karet alam dengan senyawa diimida pada skala semi pilot

Main Authors: Puspitasari, Santi; Pusat Penelitian Karet Jl. Salak Nomor 1 Bogor 16151 Jawa Barat, Cifriadi, Adi; Pusat Penelitian Karet Jl. Salak Nomor 1 Bogor 16151 Jawa Barat
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Center for Leather, Rubber, and Plastic Ministry of Industry, Indonesia , 2017
Online Access: http://ejournal.kemenperin.go.id/mkkp/article/view/3327
http://ejournal.kemenperin.go.id/mkkp/article/view/3327/2677
http://ejournal.kemenperin.go.id/mkkp/article/downloadSuppFile/3327/278
Daftar Isi:
  • Peningkatan ketahanan oksidasi termal karet alam dapat memperluas aplikasinya terutama untuk pembuatan produk karet yang diaplikasikan di luar ruangan. Karet alam tahan oksidasi termal dapat dibuat secara transfer hidrogenasi menggunakan senyawa diimida yang dihasilkan secara insitu dari oksidasi hidrasina hidrat oleh hidrogen peroksida. Pada riset ini dipelajari kondisi optimum reaksi transfer hidrogenasi lateks karet alam pada skala semi pilot berkapasitas 2,5 kg lateks pekat/batch berkatalis asam borat. Sistem kestabilan koloid lateks selama reaksi dipertahankan dengan penambahan kombinasi surfaktan anionik/nonionik. Variabel yang ditetapkan dalam reaksi meliputi suhu (40 dan 50oC) dan rasio konsentrasi hidrasina hidrat (40 dan 42,5 phr) terhadap hidrogen peroksida (30 dan 35 phr). Berdasarkan hasil analisis kualitatif dan kuantitatif terhadap karet terhidrogenasi diketahui bahwa kondisi optimal reaksi transfer hidrogenasi lateks karet alam dicapai pada suhu 50oC dengan rasio konsentrasi hidrasina hidrat/hidrogen peroksida sebesar 42,5/35 phr. Pada kondisi reaksi tersebut, karet terhidrogenasi memiliki sifat ketahanan oksidasi termal yang lebih baik dibandingkan karet alam murni yang ditunjukkan dengan wujud bertekstur kokoh, keras, dan tidak lengket, indeks ketahanan plastisitas tertinggi sebesar 38,5% dan derajat hidrogenasi sebesar 60,48%. Karet hidrogenasi tersebut juga memiliki kadar gel yang rendah sebesar 56,98%.