Penggunaan zat warna alam untuk kulit non konvensional
Main Author: | Kasmudjiastuti, Emiliana |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Center for Leather, Rubber, and Plastic Ministry of Industry, Indonesia
, 2006
|
Online Access: |
http://ejournal.kemenperin.go.id/mkkp/article/view/330 http://ejournal.kemenperin.go.id/mkkp/article/view/330/306 |
Daftar Isi:
- The objective of this experiment was to apply the natural dyes for non conventional leather with mordant environmental friendly. This research used lizard skins, cobra skins and kakap fish skins from dried preservation; woods extract of secang, tegeran, nangka, mahoni and tinggi; chrome and syntan as tanning agent; alum as mordant and material additives for tanning. The methods of this research were preparation of solution extract, tanning and testing. The principles of dyeing with the natural dyes used natural dyes withoud mixed dyestuffs and mordant environtment friendly. The research results showed that the natural dyes from secang woods, tegeran woods, nangka woods, mahoni woods and tingi bark were acid dyes with pH of 4 – 5 and they could be applied on lizard skins, cobra skins and kakap fish skins. The natural dyes from mahoni woods had superior acid resistance (sulphate acid, formic acid and acetate acid), the value was 4/5 (grey scale) and also they had the dry and wet rub fastness which were better than those of natural dyes from secang, tegeran, nangka, and tinggi. Keywords : natural dyes, woods extract, non conventional skins. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengaplikasikan zat warna alam pada kulit non konvensional dengan mordan yang ramah lingkungan. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi : bahan baku berupa kulit biawak, kulit ular kobra, dan kulit ikan kakap awet kering, bahan pewarna dari ekstrak larutan kayu secang, tegeran, nangka, mahoni dan tingi, bahan penyamak krom dan syntan, alum sebagai mordan serta bahan pembantu untuk penyamakan. Tahapan penelitian meliputi persiapan ekstrak larutan zat warna alam, proses penyamakan kulit dan pengujian. Prinsip proses pewarnaan dengan zat warna alam adalah menggunakan zat wrna alam tanpa kombinasi zat warna sintetis, dengan mordan yang ramah lingkungan. Hasil pengujian menunjukkan bahwa zat warna alam dari kayu secang, tegeran, nangka, mahoni dan tingi merupakan zat warna asam dengan pH 4 – 5 dan dapat diterapkan pada kulit biawak, kulit ular kobra dan kulit ikan kakap. Zat warna dari kayu mahoni unggul dalam ketahanan terhadap asam (sulfat, formiat, dan asetat) dengan nilai 4/5 pada skala abu-abu dan mempunyai ketahanan gosok (kering, basah) paling baik (tidak luntur), dengan nilai 4 – 5 pada skala abu-abu. Kata Kunci : zat warna alam, ekstrak kayu, kulit non konvensional.