Pengaruh Rhizopus sp sebagai agensia bating terhadap sifat kuat tarik dan kemuluran kulit garmen domba

Main Authors: Prayitno, Prayitno, Davinchi, Agnes C, Wasito, Samsu
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Center for Leather, Rubber, and Plastic Ministry of Industry, Indonesia , 2005
Online Access: http://ejournal.kemenperin.go.id/mkkp/article/view/312
http://ejournal.kemenperin.go.id/mkkp/article/view/312/288
Daftar Isi:
  • The influence of Rhizopus sp as bating agent for the tensile strength an elongation properties of sheep leather garment have been investigated. The concentration treatments for Rhizopus Sp were 0,5% and 1% of bloten weight and as comparation was used 1% of oropon OR bating agent, meanwhile the sheep skins used was grouped into 3 groups of weight bases on the fresh skin those were skin those were skin with weight less than 2 kgs, between 2 and 2.5 kgs and skin with weight more than 2.5 kgs, whereas the bating time employed was 60 minutes. The design of experimental method employed in this research was Completely Randomized Design (CRD) for factorial 3x3 with three repetitions. The testing applications parameters observed were tensile strength and elongation at break. The result showed that tensile strength of leather in this research was significantly influenced by the weight of sheep skin (p<0.01). increasing of the sheep skin’s weight would decrease tensile strength properties but elongation at break was not significantly influenced, meanwhile the kind and the dosage of bating agent affected unsignificantly (p>0.05). by concentration of 1% oropon OR; 0.5% and 1% Rhizopus sp the tensile strength and elongation at break for sheep’s skin weight of less than 2 kg fulfill the requirements of Indonesian National Standard (SNI) 06-0250-1989: Sheep/goat leather glove and jacket. Key words: Rhizopus sp, bating agent, tensile strength, elongation, sheep leather garment. ABSTRAK Telah dilakukan penelitian terhadap pengaruh Rhizopus sp. sebagai agensia bating pada sifat kuat tarik dan kemuluran kulit garmen domba. Konsentrasi Rhizopus sp. yang digunakan adalah 0,5% dan 1% dan sebagai pembanding digakan agentia oropon sebanyak 1%, sementara itu kulit domba yang digunakan dibagi dalam 3 grup berdasarkan pada berat kulit segar yaitu kulit dengan berat kurang dari 2 kg, antara2-2,5 kg dan kulit dngan berat diatas 2,5 kg, sedang waktu bating yang di gunakan adalah 60 menit. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metod eksperimental dengan rancangan acak lengkap pola factorial 3x3 dengan 3 kali ulangan. Parameter uji yang diamati adalah kuat tarik dan kemuluran. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada kondisi penelitian ini kuat tarik dari kulit tersamak dipengaruhi secara nyata oleh berat kulit yang digunakan sebagai bahan penelitian (p<0,01), kenaikan bobot kulit ini akan menurunkan sifat kuat tarik akan tetapi tidak berpengaruh nyata pada kemulurannya, sedangkan jenis serta konsentrasi dari agensia bating tidak berpengaruh nyata (p>0,05) terhadap kuat tarik dan kemuluran kulit garmen yang dihasilkan dalam penelitian ini. Kuat tarik dan kemuluran untuk kulit domba dengan berat kurang dari 2 kg dengan pemakaian oropon OR 1% dan Rhixopus sp. 0,5% dan 1% memenuhi persyaratan Standar Nasional Indonesia (SNI) 06-0250-1989. Kulit Sarung Tangan dan Jaket dari Kulit Domba/Kambing. Kata kunci: Rhizopus sp, agensi bating, kuat tarik, kemuluran, kulit garmen domba.