Pengaruh kadar krom limbah lumpur industri penyamakan kulit terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sawi

Main Author: Darmawan, A. R. Budi
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Center for Leather, Rubber, and Plastic Ministry of Industry, Indonesia , 2010
Online Access: http://ejournal.kemenperin.go.id/mkkp/article/view/241
http://ejournal.kemenperin.go.id/mkkp/article/view/241/218
Daftar Isi:
  • The aim of the experiment was to study the effect of chrom content of leather tanning industry waste ti the growth and yield of mustards. The experiment used factorial design 2x3 factors, and 2 control were used and the treatments were arranged in a complete randomized design with 15 experimental pots for replication. The first factor was variety of mustard; consisting of 2 kinds, i,e, green mustard (caisim) dan bitter mustard (leaf mustard). The second factor was the amount of leather tanning industrial waste, consisting of 3 levels, i.e.500, 1000 and 1500 mg/kg Cr/polybag (125,250, 375 g waste mud/polybag). Waste mud was added in the polybag after 1 week plantation. Controls were madewith code S1L1C0, S2L1C0 whereas L1C0 = without waste mud added. The observed parameters were plant height, leaf number, fresh weight (shoots-roots), dry weight (shoots-roots), leaf area, neg assimilation rate, relative growth rate and leaf area ratio. The results showed that there were interactions between varieties of mustard and the amount of leather tanning industrial waste for all parameters. The addition of leather tanning waste until 1000 mg/kg soil gave fine growth and yields for all mustard varieties. Keywords : chromium, leather tanning industrial waste, mustards. Penelitian bertujuan untuk mempelajari pengaruh kadar krom limbah lumpur industry penyamakan kulit terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sawi. Percobaan menggunakan rancangan factorial 2 x 3 lengkap dan 2 perlakuan tambahan sebagai control yang diatur dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan 15 unit polybag sebagai ulangan. Factor pertama terdiri dari 2 varietas sawi, yaitu sawi hijau (caisim) dan sawi pahit (leaf mustard). Factor kedua terdiri atas 3 aras takaran limbah lumpur industry penyamakan kulit, yaitu dengan kadar krom 500 mg/kg tanah (setara dengan 25 g limba lumpur/kg media tanah)m 1000 mg krom/kg tanah (setara dengan 50 g limbah lumpur/kg media tanah), 1500 mg krom/kg tanah (setara dengan 75 g limbah lumpur / kg media tanah). Limbah lumpur ditambahkan ke media tanah dalam polybag setelah 1 minggu bibit sawi dipindah ke polybag tanam. Dibuat control dengan kode S1L1C0, S2L1C0 dimana L1C0 = tanpa ditambah limbah lumpur. Pengamatan dilakukan terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, berat segar tanman (tajuk dan akar), berat kering tanaman (tajuk dan akar), luas daun, laju asimilasi bersih, laju pertumbuhan nisbi dan nisbah luas daun. Hasil penelitian menunjukkan terdapat interaksi antara jenis sawi, dan jumlah takaran limbah lumpur untuk semua parameter pertumbuhan dan hasil tanaman. Perlakuan pemberian limbah lumpur sebesar 1000 mg krom/kg tanah masih memberikan pertumbuhan dan hasil yang baik terhadap semua jenis sawi. Kata Kunci : kromium, limbah industri penyamakan kulit, sawi.