Pemanfaatan limbah lumpur padat dari industri penyamakan kulit untuk pembuatan bata beton pejal
Main Author: | Wiryodiningrat, Suliestyah |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Center for Leather, Rubber, and Plastic Ministry of Industry, Indonesia
, 2010
|
Online Access: |
http://ejournal.kemenperin.go.id/mkkp/article/view/225 http://ejournal.kemenperin.go.id/mkkp/article/view/225/202 |
Daftar Isi:
- Solid sludge waste from the Tanning Industry is still a problem in exile, because it is considered as “B3” waste, and containing chromium. The objective of the research utilize solid sludge waste as a partial with two types of variable I,e : 1). Solid concrete block with coral 2). Solid concrete block without coral. Each variable has three variations in the composition of cement, sand and mud, that were 1 part cement : 5 part cement : 4 parts sand : 1 part sludge (without coral) has met the physical requirements of solid concrete block concrete block classification standards, according to SNI-03-0348-1989 quality level IV, which has a minimum compressive strength of 30.25 kg/cm2 (standard 25 kg/cm2) and a maximum water absorption of 13.99% (standard - %). Solid concrete block can be used for buildings that do not bear the burden and protected from the weather. Having held the test of leachate from solid concrete block with TCLP method turned out to produce chromium content : 4.017 mg/ l is still below the threshold (5.00 mg/l), which means that concrete can be used for use outdoors (exposed to rain), because it will not pollute the soil and groundwater and can be transported/brought out the leather tanning factory environment. Keywords : Solid waste sludge, tannery industry, solid concrete block. Sampai saat ini limbah padat lumpur dari Industri Penyamakan Kulit masih menjadi masalah dalam pembuangannya, karena dianggap sebagai limbah B3, dan mengandung bahan kimia krom. Penelitian ini memanfaatkan limbah padat lumpur sebagai agregat pengganti sebagian pasir yang biasa digunakan dalam pembuatan bata beton pejal. Percobaan dilakukan dengan dua variable jenis bata beton yaitu bata beton pejal menggunakan koral dan tidak menggunakan koral. Masing-msaing variabel, terdiri atas tiga variansi komposisi semen, pasir, dan lumpur, yaitu 1 bagian semen dengan 5 bagian pasir dan lumpur. 4 bagian pasir : 1 bagian lumpur (tanpa koral) memenuhi syaraf fisik bata beton pejal. Menurut SNI -03-0348-1989 tergolong kualitas tingkat mutu IV yaitu mempunyai kuat tekan minimum 30,25 kg/cm2 (standar 25 kg/cm2) dan penyerapan air maksimum 13,99% (standar 0%). Bata beton pejal dapat digunakan untuk bangunan yang tidak memikul beban dan terlindungi dari cuaca (hujan dan panas). Lindi bata beton pejal dengan metode Toxicology Characteristic Leaching Procedure (TCLP) ternyata memiliki kadar krom, 4,017 mg/l dan merupakan nilai di bawah ambang batas maksimum yaitu 5,00 mg/l. Hal ini berarti bahwa bata beton pejal tersebut dapat digunakan untuk pemakaian di luar ruangan (terkena air hujan). Kata Kunci : limbah lumpur padat, industry penyamakan kulit, bata beton pejal.