Pembuatan vermikompos menggunakan limbah fleshing di industri penyamakan kulit

Main Author: Prayitno, Prayitno
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Center for Leather, Rubber, and Plastic Ministry of Industry, Indonesia , 2013
Online Access: http://ejournal.kemenperin.go.id/mkkp/article/view/194
http://ejournal.kemenperin.go.id/mkkp/article/view/194/168
Daftar Isi:
  • ABSTRACTA research on utilization of fleshing waste at the tannery industry by vermicomposting have been conducted. The growth media consist of dung, fleshing waste, and stubbles. Ratio of dung and fleshing waste were varied at 100:0; 90:10; 80:20; 70:30; 60:40; and 50:50 respectively. All the media were fermented for three weeks and then proceeded by incubation process of earthworm for another six weeks. The changes of the volume per weight of media, the earthworm weight, C, N, and C/N ratio were observed and measured every week. The result showed that media volume per weight value were decreased in direct proportional to weight of the fleshing waste added in the media, those were 1.66; 1.64; 1.53; 1.50; 1.39; and 1.31 cm3/g, respectively. C/N ratio were below 15 for all combination of media ratio after two weeks incubation. The optimum result was achieved for compost with dung and fleshing waste ratio of 60:40.Keywords: Earthworm, fleshing waste, C/N ratio, vermicomposting.ABSTRAKTelah dilakukan penelitian pemanfaatan limbah sisa fleshing pada proses penyamakan kulit untuk pembuatan kompos menggunakan cacing tanah. Penelitian ini dilakukan dengan membuat media pertumbuhan cacing tanah yang terdiri atas campuran kotoran sapi, sisa fleshing, dan potongan jerami. Perbandingan antara kotoran sapi dengan limbah fleshing berturut-turut 100:0; 90:10; 80:20; 70:30; 60:40; dan 50:50. Fermentasi campuran bahan kompos dilakukan selama 3 minggu dan dilanjutkan pemeraman cacing selama 6 minggu. Setiap minggu dilakukan pengamatan terhadap parameter keberhasilan pembuatan media habitat cacing tanah yang meliputi nilai keambanan media, berat cacing, unsur C, unsur N dan rasio C/N. Hasil percobaan menunjukan keambanan media turun seiring dengan jumlah limbah fleshing yang ditambahkan, berturut-turut sebesar 1,66; 1,64; 1,53; 1,50; 1,39; dan 1,31 cm3/g, sedangkan rasio C/N hingga dibawah 15 untuk semua perlakuan dicapai setelah inkubasi 2 (dua) minggu. Rasio C/N optimum diperoleh pada perlakuan dengan perbandingan kotoran sapi dengan fleshing 60:40.Kata kunci: cacing tanah, limbah fleshing, rasio C/N, vermikompos.