SISTEM AKUIFER DI LERENG GUNUNGAPI MERAPI BAGIAN TIMUR 0DAN TENGGARA (STUDI KASUS DI KOMPLEKS MATAAIR SUNGSANG BOYOLALI JAWA TENGAH)
Main Author: | Simoen, Soenarso |
---|---|
Format: | Article info application/pdf |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://journal.ugm.ac.id/mgi/article/view/13190 https://journal.ugm.ac.id/mgi/article/view/13190/9450 |
Daftar Isi:
- ABSTRAK Mataair-mataair di lereng Gunungapi Merapi yang merupakan sabuk mataair (spring belt) dalam era "kebutuhan air bersih yang tidak tercemar" menjadi incaran Perusahaan Air Minum (PAM) dan juga Pengusaha Air Minum Dalam Kemasan (AMDK). Pengambilan air langsung dari mataair ternyata sering menimbulkan konflik kepentingan petani pengguna air untuk pengairan. Banyak anjuran supaya pengambilan air tidak langsung dari mataair melainkan dengan mengebor dari akuifer. Tujuan dari penelitian sistem akuifer di sekitar mataair ini untuk mengetahui sistem akuifer sebagai dasar untuk menentukan lokasi pengeboran airtanah yang dapat digunakan untuk air bersih tanpa mengurangi debit air dari mataair. Metode penelitian menggunakan pendugaan geolistrik tahanan jenis (resistivity geoelectric), pengukuran mataair, dan pengamatan geologi dan topografi di sekitar mataair. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa mataair-mataair di daerah penelitian merupakan akuifer artesis yang keluar dari akuifer tertekan. Pemunculan mataair dari akuifer dapat diakibatkan oleh sebab, yaitu i) karena akuifer tertekan terpotong oleh depresi seperti mataair Cokrotulung dan Sigedang, (ii) karena akuifer tertekan oleh lapisan lempung seperti mataair Sungsang dan Nepen. Dengan diketahuinya sistem akuifer ini dapat ditentukan bahwa daerah antara S-2 sampai S-3 dan antara S-7 sampai S-8 dapat dibor sedalam 5 meter untuk mendapatkan sumur artesis.