Pengaruh Rebusan Serbuk Simplisia Buah Delima Merah (Punica Granatum) dalam Menurunkan Frekuensi Defekasi Mencit (Mus Musculus)

Main Authors: Trisnawati, Nuril; Biologi Universitas Negeri Surabaya, Tjandrakirana, Tjandrakirana, Kuswanti, Nur
Format: Article eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Universitas Negeri Surabaya , 2016
Subjects:
Online Access: http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/lenterabio/article/view/17643
Daftar Isi:
  • Tanin merupakan senyawa yang dapat bekerja sebagai astringen dan banyak terdapat pada buah delima merah. Telah dilakukan penelitian eksperimental yang bertujuan untuk membuktikan bahwa rebusan serbuk simplisia buah delima merah dapat menurunkan frekuensi defekasi pada diare, dengan pre-post test design. Sasaran penelitian 108 ekor mencit yang dibedakan dalam 10 kelompok perlakuan dan 2 kelompok kontrol. Seluruh kelompok diinduksi minyak jarak, kecuali kelompok kontrol. Satu jam setelah induksi, kelompok perlakuan diberi berbagai konsentrasi rebusan serbuk simplisia buah delima merah yaitu 20%, 30%, 40%, 50%, dan 60%. Pada setiap kelompok diamati frekuensi defekasi konsistensi feses cair dan feses lembek sebelum dan sesudah perlakuan. Data penelitian frekuensi defekasi dianalisis dengan Kruskal-Wallis (cair=0,00<0,05; lembek=0,04<0,05) dan Mann Whitney (<0,05). Hasilnya menunjukkan bahwa pemberian rebusan serbuk simplisia buah delima merah mampu menurunkan frekuensi defekasi feses konsistensi cair dan lembek. Frekuensi defekasi terendah pada feses cair adalah dengan pemberian konsentrasi rebusan 50% (0,89 kali) dan pada feses lembek dengan pemberian konsentrasi rebusan 60% (0,67 kali). Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan frekuensi defekasi pada mencit diare setelah pemberian rebusan serbuk simplisia buah delima merah dengan frekuensi defekasi terendah pada feses konsistesi cair adalah pada pemberian konsentrasi rebusan 50%, sementara pada feses konsitensi lembek adalah pada pemberian konsentrasi rebusan 60%.