THE ROLE OF HIGHER EDUCATION CULTURE IN THE PROFESSIONAL DEVELOPMENT OF LECTURERS THROUGH RELIGIOUS MODERATION EDUCATION (A CASE STUDY OF STUDENT ORGANIZATIONS AT BONE STATE ISLAMIC INSTITUTE, INDONESIA)
Main Authors: | Awaluddin, A. Fajar, Mahmud, Bonita |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Faculty of Tarbiyah and Teacher Training Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/lentera_pendidikan/article/view/28896 https://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/lentera_pendidikan/article/view/28896/15948 |
Daftar Isi:
- This study aims to examine the role of higher education culture in developing the lecturers' professionalism in religious moderation education and the way religious moderation education help lecturers overcome conflicts of differences in student organizations. This research used a case study method. The subjects were 9 lecturers and 2 students at IAIN Bone. The instruments used were observation, documentation, and interview guidelines. The data were analyzed using Miles and Huberman’s analysis data. The result indicated that the educational culture practices of higher education that contribute to the professional development of lecturers were implemented in the management of institutions and their environment, learning facilities, and relations between lecturers. Religious moderation education could also help lecturers minimize differences in conflicts in each student organization in higher education. Therefore, this research implied that this role is worth learning and disseminating in various universities in Indonesia. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran budaya perguruan tinggi dalam mengembangkan profesionalisme dosen dalam pendidikan moderasi beragama dan cara pendidikan moderasi beragama membantu dosen mengatasi konflik perbedaan dalam organisasi kemahasiswaan. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus. Subyek penelitian adalah 9 orang dosen dan 2 orang mahasiswa IAIN Bone. Instrumen yang digunakan adalah observasi, dokumentasi, dan pedoman wawancara. Data dianalisis menggunakan data analisis Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik budaya pendidikan perguruan tinggi yang berkontribusi pada pengembangan profesional dosen diimplementasikan dalam pengelolaan lembaga dan lingkungannya, fasilitas pembelajaran, dan hubungan antar dosen. Pendidikan moderasi beragama juga dapat membantu dosen meminimalisir perbedaan konflik di masing-masing organisasi kemahasiswaan di perguruan tinggi. Oleh karena itu, penelitian ini menyiratkan bahwa peran tersebut layak untuk dipelajari dan disebarluaskan di berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
- Beberapa peneliti telah mempelajari moderasi beragama. Namun, topik moderasi keagamaan dari perspektif budaya dan profesionalisme dosen dalam konteks pendidikan tinggi kurang dieksplorasi. Untuk melengkapi penelitian yang sudah ada sebelumnya, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tentang peran budaya perguruan tinggi dalam pengembangan profesi dosen melalui pendidikan moderasi beragama. Penelitian ini menggunakan desain penelitian studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosen IAIN Bone yang mengikuti penelitian ini merasa bahwa kepemimpinan perguruan tinggi mereka telah berkembang dan memiliki sikap yang kondusif terhadap pembelajaran mereka untuk moderasi agama. Budaya di perguruan tinggi didasarkan pada pendirian perguruan tinggi tertentu menuju moderasi beragama. Praktik-praktik yang berkontribusi terhadap pengembangan profesional dosen diimplementasikan dalam pengelolaan lembaga dan lingkungannya, fasilitas pembelajaran, dan hubungan antar dosen. Temuan kedua juga menunjukkan bahwa pendidikan moderasi beragama dapat membantu dosen meminimalisir konflik perbedaan di setiap organisasi kemahasiswaan di lokasi di perguruan tinggi. Penelitian ini mengandung makna bahwa metode pembelajaran ini layak dipelajari dan disebarluaskan di berbagai perguruan tinggi di Indonesia.