“EVALUASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL JALAN GUNUNG CERMAI – RE MARTADINATA – GAJAH MADA KOTA SAMARINDA”

Main Author: SYAHABUDIN, SYAHABUDIN
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: KURVA MAHASISWA , 2020
Subjects:
Online Access: http://ejurnal.untag-smd.ac.id/index.php/TEK/article/view/4971
http://ejurnal.untag-smd.ac.id/index.php/TEK/article/view/4971/4773
Daftar Isi:
  • Kemacetan lalu lintas terjadi hampir diseluruh kota, salah satunya Kota Samarinda yang setiap harinya mengalami kemacetan lalu lintas. Untuk mengatasi kemacatan lalu lintas diperlukan sarana dan prasarana transportasi yang memadai. Mobilitas yang tinggi untuk melaksanakan aktifitas kehidupan sehari-hari menurut tersedianya sarana dan prasarana yang aman, nyaman dan lancar. Salah satu titik ruas jalan yang mempunyai peranan di Kota Samarinda adalah di simpang 3 Tepian Mahakam, yaitu pada ruas jalan Gunung Cermai, jalan RE Martadinata dan jalan Gajah Mada yang merupakan salah satu bukti nyata kemacetan lalu lintas yang ada di Kota Samarinda. Kemacetan dan Panjang antrian semakin terlihat di simpang 3 Tepian Mahakam, kerena titik tersebut merupakan akumulasi kendaraan dari Kawasan pelabuhan, pasar pagi, rumah sakit dirgahayu dan wisata Tepian Mahakam, dan sekitarnya juga merupakan pusat pertokoan, sarana perkantoran, sarana Pendidikan, serta pemukiman penduduk. Mobilitas yang tinggi untuk untuk melaksanakan aktifitas kehiduan seharihari menuntut tersedianya sarana dan prasarana yang aman, nyaman dan lancar. Tuntutan pelaksanaan aktifitas tersebut disesuaikan dengan dinamika kehidupan masyararakat yang beraneka ragam. Hal ini membutuhkan terpenuinya angkutan umum dan angkotan kota yang lebih baik. Hasil Evaluasi Simpang Tiga Bersinyal, Sebagai berikut : ✓ Kapasitas rata-rata 971,3 smp/jam ✓ Derajat kejenuhan rata-rata 0,359 ✓ Tundaan simpang rata-rata 36,795 detik/smp ✓ Tingkat pelayanan (level of service/LOS) simpang bersinyal rata-rata mempunyai tingkat pelayanan (LOS) = D, Menunjukkan keadaan yang mendekati tidak stabil, dimana kecepatan yang dikehendaki masih dapat dipertahankan meskipun sangan dipengaruhi oleh perubahan dalam keadaan perjalanan yang dapat menurunkan kecepatan yang cukup besar.