Etika Kepemimpinan dalam Seloko Adat Melayu Jambi
Main Authors: | Al Munir, M Ied; IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, Ja'far, Muslim H; IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Kontekstualita
, 2016
|
Online Access: |
http://e-journal.iainjambi.ac.id/index.php/kontekstualita/article/view/185 http://e-journal.iainjambi.ac.id/index.php/kontekstualita/article/view/185/167 |
Daftar Isi:
- Abstrak: Artikel ini bertujuan untuk menjawab tiga pertanyaan utama: apa yang merupakan kepemimpinan etis, bagaimana kepemimpinan dalam budaya Melayu di Jambi bekerja dan bagaimana kepemimpinan etis berdasarkan dari kebiasaan Seloko Jambi dilaksanakan. Hasil yang diperoleh adalah: (1) etika di Jambi Melayu dipahami sebagai moralitas, (2) ada beberapa ciri-ciri, temperamen, atau tindakan bahwa seorang pemimpin seharusnya tidak dalam budaya Melayu Jambi, sebagaimana disebutkan dalam Seloko "Burung Kecil, langit-langit Mato "atau" burung kecil, mata buta "(orang-orang yang bekerja hanya mencari kesalahan orang lain dan memberitahu kalau kemana-mana), dan (3) seorang pemimpin harus memiliki moral yang baik, ditandai dengan sifat-sifat berikut: tulus, lembut, adil, murah hati dan bijaksana. Kata kunci: etika, etika kepemimpinan, Seloko adat Melayu Jambi.Abstract: This article aims to answer three main questions: what constitutes ethical leadership, how leadership in Malay culture in Jambi works and how the ethical leadership based from Seloko Jambi customs implemented. The results obtained are: (1) ethics in Jambi’s Malay is understood as morality, (2) there are few traits, temperament, or action that a leader should not have in Malay Jambi culture, as mentioned in Seloko “Burung Kecik, Ciling Mato” or “small bird, blind eyes" (people who works only find fault with others and tell it when go everywhere), and (3) a leader must have good morals, are characterized by the following properties: sincere, gentle, fair, generous and thoughtful. Keywords: etika, etika kepemimpinan, seloko adat Melayu Jambi.