Meninjau Kembali Sejarah Masuknya Islam di Jambi
Main Author: | Aliyas, Aliyas; IAIN STS Jambi |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Media Akademika
, 2014
|
Online Access: |
http://e-journal.iainjambi.ac.id/index.php/mediaakademika/article/view/457 http://e-journal.iainjambi.ac.id/index.php/mediaakademika/article/view/457/418 |
Daftar Isi:
- Fakta sejarah mengenai letak geografis Nusantara sebagaisalah satu pusat perniagaan dan tempat pertemuan budayadari beberapa negara, memberi indikasi bahwa IslamNusantara tidak hanya berasal dari satu daerah melainkanberbagai daerah. Bukti sejarah untuk melihat adanyainteraksi pedagang asing dengan masyarakat Jambi adalahditemukannya pecahan kaca berwarna gelap dan hijau mudadi Muara Sabak (Tanjung Jabung Timur), selain itu jugaditemukan pecahan kaca berwarna biru tua dan biru muda,hijau, kuning dan merah di Muara Jambi, serta ditemukanjuga sejumlah permata di Muara Jambi, yang semuanya itudiperkirakan berasal dari Arab dan Persia (Iran) sekitar abadke-9 hingga abad ke-13 M. Bukti arkeologi ini juga diperkuatoleh berita Cina dalam kitab Pei-Hu-Lu tahun 875 M yangmenyebut nama Chan-Pei yang didatangi oleh para pedagangPo’sse (orang-orang Persia) untuk mengumpulkan barangdagangan berupa buah pinang (areca nuts). Berdasarkanbukti sejarah tersebut, sejak abad ke-9 Masehi telah adakontak masyarakat Jambi dengan pedagang Islam dari Arabdan Persia. Namun perlu dijelaskan jika proses islamisasipada abad ke-9 M telah ada di Jambi, kemungkinan hanyasebatas perorangan. Sebab, proses islamisasi besar-besarandi Jambi bersamaan dengan tumbuh dan berkembangnyakerajaan Islam Jambi sekitar abad ke-15 Masehi.