PLURALISME, TOLERANSI DAN BUDAYA KOMUNIKASI UMAT BERAGAMA
Main Author: | Anna, Hajar |
---|---|
Format: | Article info eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
KINESIK
|
Online Access: |
http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/Kinesik/article/view/816 |
Daftar Isi:
- Suatu Bangsa, mempunyai Bahasa dan Negara (Tanah Air) yang sama. Hukum Ketata-negaraan serta segala aspek yang diberlakukan sesuai kesepakatan dari Bangsa itu. Suatu Bangsa juga memiliki Budaya yang sama, yang merupakan cerminan berbagai tradisi-tradisi yang hidup dan berkembang dalam masyarakatnya. Akan tetapi, suatu Bangsa tidak harus memiliki satu Agama yang sama. Semangat Pluralisme, toleransi dan budaya komunikasi dibangun berdasarkan kesadaran umat beragama. Setidaknya semangat tersebut dapat terbangun dengan satu slogan yang mengatakan “Tidak!” pada kekerasan dan “Ya!” pada kehidupan. Perjuangan demi pluralisme erat kaitannya dengan perjuangan melawan budaya kekerasan. Berbagai fenomena dan konflik keagamaan yang sering kali muncul di berbagai wilayah yang ada di Indonesia khususnya di Wilayah Sulawesi Tengah membutuhkan sebuah formulasi paradigma pemahaman yang mampu mentransformasi masyarakat pada tatanan pluralistik dan membuka keran toleransi sehingga melahirkan budaya komunikasi yang mengajak pada kebaikan dengan hikmah, mauizatil hasanah (nasehat yang baik) dan dengan proses dialogis yang santun (Wa Jadilhum Billati Hiya Ahsan)