TINJAUAN KEKERASAN DAN PSIKOLOGIS PADA NOVEL TEMBANG ILALANG KARYA MD AMINUDIN

Main Authors: Sarwidi, Sarwidi, Wahyukti, Titi
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: Khazanah Pendidikan , 2015
Online Access: http://khazanah.ump.ac.id/index.php/khazanah/article/view/42
http://khazanah.ump.ac.id/index.php/khazanah/article/view/42/34
Daftar Isi:
  • Abstract: This article presented the depiction of psychological and physical violence by communists and Dutch colonies which were found in the novel of Tembang Ilalang. Such a physical violence happened to the main characters (protagonists) in terms of political force in the forms of striking, kicking, torturing, imprisoning, even the threat of killing. At the same time, the psychological violence was also appearing with the case that some people (the antagonists) had given harsh words and verbal abuse directed at Asroel as the protagonist in terms of having different ideology. Beside that his family and relatives were also sentenced to prison with some torturous experience, such a psychological violence made him suffer mentally a lot. According to Galtung’s point of view, those kinds of violence can be classified into direct violence and indirect one. The person who got direct violence would directly suffer from physical and mental violence as the result of ill treatment given to him, whereas indirect violence would effect the person indirectly with the feeling of sadness, loneliness and mournfulness as the result of ill treatment given to his family or relatives. Such a bad and sad experience during Asroel’s struggle for nation’s freedom can also be found in the real life of our community.Abstrak: Artikel ini menyajikan penggambaran kekerasan psikologis dan fisik oleh komunis dan kolonial Belanda yang ditemukan di novel Tembang Ilalang. Kerasan fisik yang terjadi pada karakter utama (protagonis) dalam hal kekuatan politik dalam bentuk mencolok, menendang, menyiksa, memenjarakan, bahkan ancaman pembunuhan. Pada saat yang sama, kekerasan psikologis juga muncul dengan kasus beberapa orang (antagonis) seperti kata-kata kasar dan caci maki diarahkan pada Asroel sebagai protagonis dalam hal ideologi yang berbeda. Selain itu keluarga dan kerabatnya juga dijatuhi hukuman penjara dengan beberapa pengalaman menyiksa, sebuah kekerasan psikologis seperti membuatnya menderita secara mental. Menurut Galtung titik pandang, jenis kekerasan dapat digolongkan menjadi kekerasan langsung dan tidak langsung. Orang yang mendapat kekerasan langsung akan mengalami kekerasan fisik dan mental akibat perlakuan buruk yang diberikan kepadanya, sedangkan kekerasan tidak langsung akan mempengaruhi orang tersebut secara tidak langsung dengan perasaan sedih, kesepian akibat perlakuan buruk yang diberikan kepadanya, keluarga atau kerabat. Seperti pengalaman buruk dan sedih selama perjuangan Asroel untuk kebebasan bangsa juga dapat ditemukan dalam kehidupan nyata masyarakat kita.Kata kunci: kekerasan fisik, kekerasan psikologis, Tembang Ilalang