FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT DI DESA RANOWANGKO KECAMATAN TOMBARIRI

Main Authors: Palandi, Oktavia R. Y., Kandou, Grace D., Kepel, Billy J.
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Sam Ratulangi University , 2021
Online Access: https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/kesmas/article/view/35442
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/kesmas/article/view/35442/33135
Daftar Isi:
  • Berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2018, penderita hipertensi di Sulawesi Utara mencapai prevalensi 13,2%. Data yang di dapatkan dari Puskesmas Tanawangko menunjukkan bahwa hipertensi menempati urutan kedua kasus terbanyak di wilayah kerja Puskesmas setelah penyakit ISPA. Umumnya wanita yang berusia 44-55 tahun mulai kehilangan sedikit demi sedikit hormon estrogen yang melindungi pembuluh darah dari kerusakan. Dan ini terjadi secara terus menerus dan alamiah sesuai dengan bertambahnya usia. Usia yang semakin bertambah membuat aktivitas fisik semakin kurang khususnya bagi kaum wanita. Masyarakat di daerah pesisir pantai cenderung memiliki pola makan makanan yang berisiko seperi mengkonsumsi garam yang tinggi dan makanan yang dibakar yang memicu terjadinya penyakit hipertensi. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Hipertensi Pada Masyarakat di Desa Ranowangko Kecamatan Tombariri. Penelitian ini menggunakan metode survei analitik dengan rancangan penelitian studi potong lintang ( cross sectional) di Desa Ranowangko Kecamatan Tombariri. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 90 responden (18-60 tahun) dengan pengambilan sampel secara stratified random sampling. Hasil penelitian menunjukkan nilai probabilitas untuk hubungan perilaku konsumsi makanan dengan kejadian hipertensi sebesar 0,005 (p≤ 0,05), aktivitas fisik dengan kejadian hipertensi sebesar 0,876 (p> 0,05) dan riwayat keluarga dengan kejadian hipertensi sebesar 0,041(p<0,05). Terdapat hubungan antara perilaku konsumsi makanan, riwayat keluarga dengan kejadian hipertensi dan tidak terdapat hubungan antara aktivitas fisik dengan kejadian hipertensi pada masyarakat di Desa Ranowangko Kecamatan Tombariri.Masyarakat diharapkan dapat merubah pola hidup sehat mulai dari lingkungan terkecil yaitu keluarga serta rajin memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan terdekat.Kata Kunci: Kejadian Hipertensi, Perilaku Konsumsi Makanan, Aktivitas Fisik, Riwayat KeluargaABSTRACTBased on the 2018, in north sulawesi reach prevalence 13,2%. From the medical file on the text applying sandboxes to the medical facility after the ispa fracking. On the idea was that a 44 – 45 year old woman began to experience a slight shortage of estrogen hormones that protects the blood vessels from the damage. And this is happening over and over again in nature as with age increase. With an increasing age makes phisical activity more and less special to women in the coastel regiontend eating risky foods like high salt and the burning food that triggered the hypertensive disease. The purpose of the research is to understand the factors related to the incident of hypertension in the village of Ranowangko distric Tombariri. It is a method of suvei analitk research with a set of lintang cut study plans in the village of Ranowangko district Tombariri. The number of samples in imiâ€TMs study as many as 90 respondents (16-60) with the stratified samples taken stratified random samling the result of the study increased the probabilityvalue for relationship food comsumption with 0.005 (p<0.05) of hypertension, with a incidence of hypertension of 0.876 (p>0,05) and a complaint hystory of 0,041 (p<0,05). There is the relationship between food consumption, behavior family history as the hypertension and there was no correlation between physical activity by the hypertension in the community in the district Ranowangko Tombariri. People should can change healthy lifestyle from the family and are the smallest of visiting doctor nearest health into the service.Keywords: High blood pressure incidence, food consumption behavior, physical activities, family history