Konsumsi Urin Sapi Bali terhadap Kadar ALT dan AST serta Gambaran Histopatologi Hati Tikus

Main Authors: Mahyuzar, Mahyuzar; Universitas Udayana, Kardena, I Made; Universitas Udayana, Suarsana, I Nyoman; Universitas Udayana
Format: Article application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Indonesia Medicus Veterinus , 2013
Subjects:
Online Access: http://ojs.unud.ac.id/index.php/imv/article/view/4516
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek dari konsumsi atau urinotherapy urin sapi bali terhadap tingkat kadar ALT dan AST serta gambaran histopatologi hati tikus. Senyawa yang terkandung dalam urin sapi bali di analisis dengan menggunakan Kromatografi Gas Spektometri Massa (GCMS). Hasil kromatografi gas menunjukkan bahwa sapi bali analisis urin yang mengandung fenol, asam asetat, asam isosianat, asam propenoat, octacosane, dan senyawa nitrogen oksida. Hasil analisis kadar ALT dan AST plasma pada tikus yang diberi urin sapi bali, dimana kadar ALT dalam semua kelompok perlakuan tikus juga berbeda nyata (P>0,05) masing-masing dengan nilai 134,40 ± 5,32 IU/l, 132,40 ± 8,08 IU/l, 121,40 ± 6,43 IU/l, dan 139,60 ± 7,63 IU/l, sedangkan nilai kadar AST 155,60 ±8,44 IU/l, 132,80 ± 7,85 IU/l, 135,80 ± 9,73 IU/l, dan 223,80 ± 25,25 IU/l.Hasil pemeriksaan histopatologi sel hati menunjukkan bahwa kelompok kontrol (K1), K2 dan K3 tampak sel hati tidak mengalami perubahan. Sedangkan pada kelompok K4 tampak sel hati telah mengalami degenerasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian urin sapi bali berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap kadar ALT dan AST plasma pada tikus. Pemberian urin sapi bali dosis 2 cc/ekor/hari menyebabkan kadar ALT dan AST lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok lainnya dan secara histopatologi terlihat sel hati mengalami nekrosis.