Prediktor Tercapainya Gizi Normal: Studi Longitudinal pada Anak Gizi Kurang yang Menggunakan Antiretroviral di Bali

Main Author: Haryadi, Haryadi
Format: application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Public Health and Preventive Medicine Archive , 2017
Subjects:
Online Access: http://ojs.unud.ac.id/index.php/phpma/article/view/28223
Daftar Isi:
  • Latar belakang dan tujuan: Anak dengan HIV/AIDS sering memiliki gizi kurang. Antiretroviral terapi (ART)mempengaruhi peningkatan status gizi, namun informasi tentang prediktor yang mempengaruhi perubahan status gizianak dengan HIV masih terbatas dan menunjukkan hasil yang tidak konsisten.Metode: Telah dilakukan penelitian analisis survival secara retrospektif dari data sekunder pada 84 anak gizi kurangyang menjalani ART di RSUP Sanglah tahun 2010-2015. Karakteristik demografi, klinis dan sosial-ekonomi saat memulaiART dihubungkan dengan tercapainya status gizi normal (nilai z-score ?-2 SD). Kaplan-Meier digunakan untukmendapatkan angka insiden dan median time tercapainya status gizi normal. Prediktor dianalisis dengan status gizimenggunakan cox proportional hazard model.Hasil: Sebanyak 73,81% anak mencapai gizi normal, insiden tercapainya gizi normal dijumpai 19 per 100 anak bulandan median time 4 bulan 10 hari. Anak dengan berat badan lahir ?2500 gr (AHR=5,41; 95%CI:1,76-16,61), tidakmengalami infeksi kandidiasis (AHR=3,72; 95%CI:1,27-10,93), Stadium Klinis III WHO dengan AHR=1,6 (95%CI: 1,08-4,24), Stadium Klinis II WHO dengan AHR 4,49 (95%CI 1,95-10,79); serta lag time ART yang lebih cepat (AHR=0,91;95%CI:0,83-0,98) dijumpai sebagai prediktor tercapainya status gizi normal pada anak.Simpulan: Kondisi klinis anak merupakan prediktor tercapainya status gizi normal.